Universitas Widyatama Gelar WISS 2016

Dalam rangka mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan melalui pengembangan teknologi, Universitas Widyatama (UTama) menggelar Widyatama International Seminar on Sustainability (WISS) 2016. WISS merupakan konferensi internasional yang digelar setiap dua tahun sekali, acara ini digelar untuk mencapai kemajuan baik dalam bidang teori atau praktek yang kesinambungan di berbagai bidang.

Acara yang terbuka untuk umum ini akan digelar pada 5-8 September mendatang dan mengangkat tema pemanfaatan teknologi dalam lingkungan bisnis, pemerintah dan budaya terkait. Dengan menyasar target peserta akademisi, praktisi, unsur pemerintah dan pemerhati bidang lingkungan serta pembangunan berkelanjutan.

Menurut rektor UTama, Dr. H. Islahuzzaman, S.E., M.Si., Ak., C.A. acara ini diselenggarakan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan melalui pengembangan teknologi. “Agar bisnis dapat berjalan lancar juga perlu memahami kolaborasi antara teknologi, kebijakan pemerintah dan budaya yang ada di sekeliling masyarakat tersebut”,ujarnya.

Selain itu diharapkan acara serupa dapat menjaring koneksi kerjasama dan menemukan pemikiran baru dari akademis untuk memecahkan pemikiran baru dari akademis untuk memecahkan masalah global. Hal ini diharpkan dapat menjadi ajang berbagi pengetahuan. “Tentu saja hasil akhirnya ialah pembangunan manusia dan infrastruktur yang memiliki daya saing tinggi, hingga akhirnya bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di dunia bisnis saat ini, tentunya didukung dengan inovasi dari pemerintah setempat yang mengatur regulasi, “tegasnya.

Sementara Ketua Widyatama International Seminar on Suistability (WISS 2016) yang juga merupakan Dekan Fakultas Teknik UTama, Dr. Oktri Mohammad Firdaus, S.T., M.T. mengungkapkan latas belakang WISS 2016 ialah karena hingga saat ni sustainibility masih merupakan masalah yang berkelanjutan di negara ini. “Kami ingin berkontribusi tidak hanya untuk Indonesia namun juga untuk global. Selama ini Indonesia selalu dianggap potesial market atau survive. Dengan action yang berkelanjutan kami berharap WISS 2016 tidak hanya paper base namun juga menghasilkan kaji terap, kami tidak ingin berhenti di konsep, kami juga mengundang instansi pemerintah karena menyadari kesulitan berkelanjutan konsep yang telah dibuat ialah tidak adanya kolaborasi dari teknologi, goverment and culture,” sebutnya.

Seminar yang diselenggarakan tiga hari ini akan menampilkan dua keynot speakers yang memiliki pengaruh di kancah nasional dan dunia yakni Prof.Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono sebagai President of Global Green Growth Institute dan Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc, Menteri Pariwisata RI. Pemilihan dua tokoh penting ini karena berharap seminar internasional menjadi sumbangsih yang real bagi masyarakat dan berkelanjutan d engan komunitas yang ada setelah seminar ini diselenggarakan,”lanjutnya. (Redaksi Harian Pikiran-Rakyat Minggu 28/2)