Duta Besar Indonesia untuk PBB Isi Kuliah Umum di Universitas Widyatama

Duta Besar Indonesia untuk PBB Isi Kuliah Umum di Universitas Widyatama

Jum’at (19/10) Duta Besar Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dian Triansyah Djani, S.E., M.BA, memberikan kuliah umum di depan ratusan mahasiswa Universitas Widyatama yang bertempat di Ruang Seminar Gedung B lantai 6. Kuliah umum dengan tema “Diplomasi Multilateral Indonesia di PBB” membahas pentingnya peran duta besar di tiap negara untuk mendamaikan dunia dari berbagai issue dunia. Sebelum nya Pimpinan Yayasan dan Universitas Widyatama meminta Dubes untuk meresmikan Official Merchandise Universitas Widyatama “Utama Store” yang bertempat di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Widyatama.

Ketua Pembina Yayasan Widyatama Sri Juniati,S.E., M.B.A beserta Dubes pada saat peresmian “UTama Store”

 

Dubes meresmikan Official Merchandise Universitas Widyatama “Utama Store” yang bertempat di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Widyatama.

Diawal materi yang disampaikan, Pria yang akrab disapa Trian mengungkapkan di setiap sidang PBB selalu mengangkat kekayaan Indonesia yang patut dibanggakan. Ketika orang menanyakan berapa luas Negara Indonesia, saya selalu katakan Indonesia is seems like “from Scotland to Istambul”. Ia menambahkan  sebagai anggota ke-60 Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak 28 September 1950, Indonesia telah banyak berkiprah dalam urusan perdamaian dunia. Setelah terpilih tiga kali sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan organisasi internasional itu, Indonesia kembali membidik posisi yang sama untuk periode 2019-2020.

ratusan mahasiswa Universitas Widyatama hadiri kuliah umum Dubes Indonesia untuk PBB

Pada kuliah umum kali ini Trian menyampaikan banyak sekali peran Indonesia di berbagai bidang untuk mendamaikan ketertiban dunia, salah satunya pada saat mengatasi perang di Vietnam.

Kami merasa Indonesia dapat bermain dan mempunyai peran dalam menyelesaikan berbagai macam permasalahan di dunia. Kita “Indonesia” bisa lakukan karena kita punya track record dan kredibilitas sejak bertahun-tahun.

Kredibilitas itu baik dari segi diplomasi, demokratisnya Indonesia sebagai suatu negara, maupun toleransi dan kepemimpinan yang telah ditunjukkan. Oleh karena itulah, kami mengambil tema sebagai true partner [mitra sejati] dalam perdamaian dan keamanan, pembangunan, hak asasi manusia, dan semacamnya.

Penyerahan cinderamata dari Ketua Pengurus Yayasan Widyatama Sri Lestari Roespinoedji, S.H.

Dalam perdamaian dan keamanan, Indonesia merupakan bagian dari sedikit negara yang terlibat dalam misi perdamaian sejak 60 tahun lalu. Lebih dari 37.000 pasukan Indonesia telah berperan dalam misi perdamaian dunia.

Saat ini, kita merupakan 7 besar negara penyumbang pasukan perdamaian dunia. Lihat saja, polwan [polisi wanita] maupun militer wanita pun ikut serta dalam community building, [penanganan] kesehatan, dan sebagainya. Indonesia saat ini terlibat dalam sembilan misi perdamaian di Haiti, Afrika dan Timur Tengah.

Dubes RI untuk PBB, Pimpinan Yayasan beserta Pimpinan Rektorat Widyatama berfoto di Plasa Mainhall Widyatama

Disela kuliah umum beberapa mahasiswa melayangkan pertanyaan menyangkut aspek krusial dalam menjalin hubungan diplomasi multilateral seperti PBB. Trian menyampaikan PBB mencari konsensus dengan latar belakang perbedaan etnik, agama, nasionalisme, kebijakan, ataupun politik luar negerinya dan bagaimana caranya kita bekerja sama. Di samping itu, kami juga mesti bekerja sama dengan LSM, international NGO, maupun media. Now, the world is changing. Jadi, tugas saya untuk merajut, mencari konsensus. (Ed)