Pesan Bermakna Ketua Yayasan Widyatama pada Dies Natalis ke-21 Universitas Widyatama

SABACIREBON – Capaian usia 21 tahun bagi sebuah universitas swasta dengan berbagai prestasi yang diraihnya, bukanlah merupakan hal sederhana. Itu dicapai melalui berbagai perjuangan dari seluruh civitas akademika serta pemangku kepentingan secara bahu membahu.

Universitas Widyatama (UTama) yang berlokasi di Bandung merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang kini berpredikat akreditasi “Unggul” dan berhasil mencapai usia 21 tahun melalui berbagai dinamikanya.

Ketua Badan Pengurus Yayasan Widyatama sebagai badan penyelenggara UTama, Roeshartono menyambut ùsia ke-21 lembaga pendidikan tinggi yang dimilikinya itu sebagai sebuah proses pendewasaan yang berhasil mengatasi berbagai rintangan dan cobaan.

Pada acara peringatan berdirinya (dies natalis) ke-21 yang dihadiri seluruh unsur pimpinan Yayasan dan universitas Widyatama, Roeshartono menilai perjalanan UTama tentu saja memiliki makna tersendiri, tergantung dari sudut mana melihatnya, menyikapinya serta memahani berbagai dinamika yang terjadi.

Pada acara dies natalis yang juga berbarengan dengan pelantikan 14 pimpinan di lingkungan Universitas Widyatama itu Ketua Yayasan mengingatkan sejalan dengan perjalanan kiparahnya Universitas Widyatama sesungguhnya sudah memasuki usia dewasa dan harus lebih dewasa pula dalam menjalankan berbagai programnya.

“Ada masa-masa semua terkontrol dengan baik, tetapi ada masa-masa lain juga seolah masih banyak kekurangan yang karenanya masih perlu melakukan berbagai perbaikan,” katanya .

Selanjutnya dikatakan, dalam setiap peristiwa yang terjadi, UTama, selalu mendapatkan hal-hal baru, menjadi lebih baik, lebih tahan banting dan selalu mengambil hikmah untuk menjadi lebih dewasa.

Ketua Yayasan Widyatama juga mengingatkan kepada seluruh unsur pimpinan universitas bahwa kedewasaan usia berarti harus dibarengi dengan kematangan dalam berfikir, matang dalam memandang sesuatu dan bertindak. “Tidak perlu takut dikritik, tetap menghargai suatu pendapat serta berterimakasih terhadap saran yang diberikan dari pihak mana pun.”

Di lain bagian sambutannya Roeshartono, yang juga merupakan cucu pendidi Yayasan Widyatama Prof. Dr. Koesbandiah, menyampaikan arti makna lain dari dies natalis Utama ke-21 yaitu sebagai sebuah perubahan. Pada saat usia sudah dewasa akan senantiasa berhadapan dengan berbagai tantangan yang datang silih berganti.

Menghadapi perubahan-perubahan yang sedang dan bakal terjadi itu, dia mengajak seluruh civitas akademika untuk secara bersama-sama merasakan arti sebuah perjuangan dan selalu peka terhadap apa pun yang terjadi di lingkungan tempatnya mengabdi.

syukuran usia ke-21 Unioversitas Widyatama itu diakhiri dengan doa dan makan bersama civitas akademika. ***