Bantu Vaksinasi 14.000 Guru, Tenaga Kependidikan dan Lansia Masyarakat Tionghoa Peduli Memberikan Penghargaan Kepada Universitas Widyatama

Masyarakat Tionghoa Peduli memberikan penghargaan kepada Universitas Widyatama (UTama) dalam menyukseskan program pemerintah, menvaksin sekitar 14.000 guru, tenaga kependidikan, pelayan publik dan lansia, di Gedung Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP) dari bulan Maret, April dan Mei 2021.

Penghargaannya diterima langsung oleh Deden Sutisna, Wakil Rektor II UTama, di Gedung YPSD, Jalan Nana Rohana No.37, Kelurahan Warung Muncang, Kecamatan Bandung Kulon, Rabu (19/5/2021) petang.

Herman Widjaya Kordinator Masyarakat Tionghoa Peduli sekaligus Ketua Yayasan Dana Sosial Priangan, mengatakan bahwa penghargaan itu diberikan karena peran serta UTama yang begitu vital, mengirimkan puluhan mahasiswa termasuk Resimen Mahasiswa UTama dalam membantu kelancaran vaksinasi massal gelombang 1 & 2.

Para mahasiswa UTama kata Herman sangat antusias membantu pelaksanaannya. Terutama dalam bidang IT dan admin.

Tercatat secara keseluruhan ada sekitar 300 relawan termasuk relawan dari mahasiswa UTama.

Ke depan menurut Herman ada kerjasama lebih erat untuk berkolaborasi mengatasi pemutusan matarantai pandemi COVID-19.

Dr. Deden Sutisna saat menerima piagam penghargaan
Dr. Deden Sutisna saat menerima piagam penghargaan
“Total keseluruhan vaksin 1 & 2 sebanyak 14.000 dosis. Setelah kerjanya terbukti efektif dan efisien, ada permintaan dari Pemkot Bandung, membantu vaksinasi untuk umum. Mudah-mudahan kami semua masih diberi kesehatan,” kata Herman.

Sementara itu Deden Sutisna mengatakan bahwa keterlibatan UTama pada kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk tanggungjawab UTama, sebagai salah satu perguruan tinggi di Kota Bandung dan Jawa Barat, berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan yang digagas oleh Masyarakat Tionghoa Peduli.

“Saya mewakili Prof Obi Rektor Universitas Widyatama mengucapakan terima kasih atas penghargaan dari Masyarakat Tionghoa Peduli yang tediri dari Yayasan Harmonis Bandung, Yayasan Mutiara Kemakmuran Sejahtera Bandung, Yayasan Dana Sosial Priangan Bandung, Yayasan Minnan Bandung dan Yayasan Harapan Kasih Bandung,” kata Deden.
Resimen Mahasiswa UTama
Resimen Mahasiswa UTama

“Kegiatan ini juga perlu diapresiasi bahkan dicontoh oleh semua pihak. Karena semua unsur masyarakat merasa terlibat dalam menyukseskan program pemerintah, tidak terkecuali masyarakat Tionghoa. Sehingga proses vaksinasi bisa dipercepat. Penanganan COVID-19 di Indonesia bisa terselenggara dengan baik bisa melakukan penanganan COVID-19 lebih cepat,” imbuh Deden.

UTama juga menyambut baik kegiatan-kegiatan serupa, dilakukan dikemudian hari.

“Kebetulan kami sebagai perguruan tinggi di Kota Bandung berupaya bisa berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat, sebagai salah satu bentuk Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kami juga terbuka untuk program lainnya, seperti membantu korban bencana alam, penyebaran sembako dan sebagainya, khususnya di bawah kordinasi Yayasan Dana Sosial Priangan,” kata Deden.

Pada kesempatan yang sama Gary Ketua Senat Mahasiswa UTama mengatakan, selama ini dirinya beserta relawan UTama mengemban tugas menginput data pasien, sebelum divaksin.

Mereka bertugas selama kurang lebih 12 hari, dari bulan Maret, April dan Mei 2021.

“Di bulan Maret dan April kita full bekerja melakukan tugas selama lima hari. Termasuk di bulan Ramadhan dan sekarang (di bulan Mei) betugas selama 2 hari (18-19 Mei),” kata Gary.
“Alhamdulillah selain membantu, kami juga ingin mencari pengalaman. Secara keseluruhan selama bulan Maret sampai Mei ada sekitar 40-50 rekan kami dari berbagai jurusan dan fakultas yang menjadi relawan vaksinasi massal ini,” imbuhnya.

(Sumber : majalahsora.com)