Universitas Widyatama Sukses Lakukan PkM Integratif Bersama Kemenko PMK dan Dekranasda Jabar

SABACIREBON – Universitas Widyatama, Kamis (16/09) sukses menyelenggarakan program kegiatan integratif kolaborasi bersama Kemenko PMK dan Dekranasda Provinsi Jawa Barat di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Pada kesempatan tersebut Rektor Widyatama Prof. Dadang Suganda bersama dengan Deputy Meko PMK Didik Suhardi, Ph.D, Ketua Dekranasda Jabar Atalia Praratya dan Sonya Fatmala sebagai Ketua Dekranasda Kabupaten Bandung Barat, secara bersama-sama melakukan kegiatan menanam bibit pohon antara lain di Wilayah Hutan Lindung PTPN VIII Parongpong.

Bagi Universitas Widyatama kegiatan kolaborasi bersama Kemenklo PMK dan Dekranasda Jabar itu sekaligus sebagai implementasi program Tridharma Perguruan Tinggi dalam melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyaraklat (PkM) berupa penanaman 342 ribu bibit pohon secara simbolis sebagai bagian dari penanaman 10 juta pohon di seluruh Indonesia.

Sementara itu kolaborasi Widyatama dengan Dekranasda Jabar dan Dekranasda KBB berupa pameran hasil karya sejumlah pelaku usaha UMKM di sejumlah tempat di Jawa Barat dalam bentuk festival yang pelaksanaanya bekerjasama dengan 27 cluster PkM yang ada di berbagai prodi fakultas di Universitas Widyatama.

Pada kesempatan kegiatan PkM integratif tersebut seluruh peserta dan undangan setelah melaksanakan penanaman bibit pohon berbagai jenis, diberi kesempatan menyaksikan festival berbagai karya para pelaku usaha UMKM hasil binaan sejumlah cluster PkM Universitras Widyatama.

Pada kesempatan tersebut Rektor Universitas Widyatama Dadang Suganda mengingatkan semua pihak dengan mengatakan:

“Negara ini bukan warisan nenek moyang tapi titipan untuk anak cucu kita nanti. Dalam konteks perubahan mental, mudah-mudahan hal negatif yaitu penebangan hutan secara liar dapat berubah menjadi hal yang positif yaitu penanaman pohon”.

Sedangkan Deputy Menko PMK Didik Suhardi mengomentari pelaksanaan program PkM Integratif itu dengan menyatakan: “Saya sangat mengapresiasi yang sebesar-besarnya untuk Universitas Widyatama yang telah berhasil mengkolaborasikan kegiatan kita dalam rangka Revolusi Mental melalui penanaman 10 juta pohon. Kami dari Kemenko PMK bertindak sebagai koordinator yang menghubungakan dari yang menyediakan bibit ke yang membutuhkan bibit pohon”.

 

Ia menambahkan masalah Revolusi Mental itu bukan hanya sekedar untuk diketahui, tetapi perlu aksi nyata melalui gotong royong.

“Indonesia berada di tengah ring of fire yang tentunya harus diselamatkan dan harus disadari jika bencana alam yang ada dimana-mana tidak lepas dari kesalahan manusia itu sendiri.”

Didik Suhardi juga mengingatkan, “Indoneisa merupakan pengimport buah yang sangat besar setiap tahunnya.

“Kita habiskan triliunan untuk import, padahal Indonesia merupakan negara agraris. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini kita semua bisa sadar untuk kebutuhan kita sendiri”.

Sementara itu pada sambutan lain, Ketua Dekranasda Jawa Barat Atalia Praratya Kamil mengatakan, ada sekitar 700.000 lahan kritis dan 200.000 hektar diantaranya sebagai lahan kritis di hutan lindung yang ada dalam wilayah Jawa Barat dan belum di maksimalkan.

Atalia berharap kegiatan tanam pohon itu bukan hanya dilakukan sekali gerakan saja melainkan perlu dilakukan secara terus menerus.

“Kami di pemerintahan sudah membiasakan diri untuk turut serta berkontribusi menyumbang dan menanam 1 pohon jika ada yang berulang tahun atau kenaikan pangkat dan jabatan. Untuk itu kita mendorong civitas akademika (Widyatama) dan masyarakat yang turut hadir untuk ikut serta dalam kegiatan semacam ini. Kita harus bekerjasama karena pemerintah tidak bisa melakukan ini sendiri, “ demikian Ketua Dekranasda Jabar mengatakan.***