Unit Kegiatan Mahasiswa Cermin Generasi Masa Depan

Peningkatkatan soft skill mahasiswa melalui pembinaan pada kegiatan akademis maupun non-akademis perlu dilakukan secara optimal di perguruan tinggi. Namun kenyataannya, pemberian soft skill hanya berkisar 10%, sedangkan hardskill presentasenya mencapai 90%.

Hal yang perlu dikaji ulang adalah penggunaan softskill yang lebih besar menjadi sebuah inovasi universitas dalam membentuk image mahasiswa menjadi lebih optimal keluarannya. Tuntutan masyarakat terhadap pendidikan tinggi dalam mempersiapkan mahasiswa menjadi insan yang utuh. Perguruan tinggi tidak cukup hanya mempersiapkan kemampuan hard skills, namun tuntutan terhadap perilaku pribadi dan interpresonal soft skill pun harus dipersiapkan.

Peningkatan sostskill mahasiswa juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing lulusan, sehingga kompetitif di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, pelatihan softskill pun guna peningkatan karakter lulusan. Pengertian Hardskill yaitu sebuah kompetensi teknis dan akademis sesuai keilmuan dan profesi. Sedangkan softskill yaitu kemampuan di luar kemampuan teknis, akademis dan profesional yang mengacu pada kemampuan interpersonal yang cerdas spiritual, intelektual dan emosional. (sumber : https://mrizqiariadi.wordpress.com)

Dalam perguruan tinggi, peran dosen akan sangat berperan untuk membentuk karakter mahasiswa. Yang menjadi dominan dalam dua faktor tersebut adalah kemampuan hardskill, sedangkan kemampuan yang berada di bawah permukaan dan memiliki porsi yang besar, yakni kemampuan softskill, yang seringkali berhubungan dengan emosional manusia.