Terus Berinovasi, PT KAI Menggandeng Prodi Teknik Sipil Universitas Widyatama Menciptakan Alat Penduga Dasar Sungai

Seiring semakin pesatnya perkembangan dunia perkeretaapian di tanah air baik dari segi sarana, prasarana, maupun teknologi, termasuk dari segi keselamatannya yang semakin meningkat dan tingkat kecelakaannya semakin menurun bahkan “zero accident”, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero terus berinovasi.

Upaya PT KAI untuk menciptakan transportasi yang berkeselamatan, di antaranya dengan melakukan pemeriksaan rutin sarana dan prasarana yang ada, seperti pemeriksaan jembatan yang dilakukan oleh Unit Track & Bridge Engineering Maintenance.

“Saat ini pengukuran dasar sungai pada bentang jembatan KA masih dilakukan secara manual. Metode yang dilakukan masih konvensional, sehingga memerlukan banyak personil, peralatan dan biaya dalam pengukurannya,” kata Dicky Arisikam, S.T., M.T, QRMP, IPM, Manager Track & Bridge Engineering Maintenance PT KAI (persero) dan pengarah Tim Peneliti PEDAS, baru-baru ini.
Dicky Arisikam, S.T., M.T, QRMP, IPM, Manager Track & Bridge Engineering Maintenance PT KAI (persero) dalam pertemuan dengan Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama
Dicky Arisikam, S.T., M.T, QRMP, IPM, Manager Track & Bridge Engineering Maintenance PT KAI (persero) dalam pertemuan dengan Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama
“Hasil yang didapat juga dirasa masih kurang akurat. Selain itu dari segi keselamatan juga masih berpotensi membahayakan petugas pengukur. Sehingga dibutuhkan suatu metode dan alat bantu pengukuran dasar sungai yang mudah dalam pemakaiannya dan hasilnya akurat, sehingga dapat mengurangi jumlah petugas, biaya dan resiko kecelakaan kerja,” imbuhnya.

Berdasarkan hal tersebut Unit Track & Bridge Engineering Maintenance PT KAI menggandeng dan menjalin penelitian bersama Program Studi (Prodi) Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama (UTama).

Alasan terpilihnya Prodi Teknik Sipil UTama, mengacu terhadap keberhasilan beberapa program kerja sama yang telah terealisasi dan dianggap sukses oleh PT KAI.

Pemaparan Alat PEDAS oleh Raden Herdian Bayu Ash Siddiq, S.T., M.T sebagai Ketua Tim Peneliti dalam pertemuan PT KAI (Persero) dan Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama
Pemaparan Alat PEDAS oleh Raden Herdian Bayu Ash Siddiq, S.T., M.T sebagai Ketua Tim Peneliti dalam pertemuan PT KAI (Persero) dan Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama

Berkaitan dengan itu Yanyan Agustian, S.T., M.Eng., Ph.D, Ketua Prodi Teknik Sipil UTama menjelaskan, bahwa kerja sama penelitian ini merupakan wujud nyata implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di lingkungan kampus UTama khususnya Prodi Teknik Sipil.

“Alhamdulillah Program Studi Teknik Sipil Widyatama saat ini dipercaya untuk menciptakan dan mengembangkan Alat Penduga Dasar Sungai (Pedas) Level 1 ini. Semoga dengan adanya alat ini dapat membantu dan memudahkan kerja dari petugas KAI di lapangan,” kata Yanyan, Senin (31/1/2022).

Sedangkan Raden Herdian Bayu Ash Siddiq, S.T., M.T, Ketua Tim Peneliti, menambahkan bahwa penelitian dan pembuatan Alat PEDAS Level 1 ini menghabiskan waktu sekitar 3 bulan, mulai dari bulan Oktober 2021 dan selesai Desember 2021.

Yanyan Agustian, S.T., M.Eng., Ph.D, Ketua Prodi Teknik Sipil, Universitas Widyatama (depan kiri)
Yanyan Agustian, S.T., M.Eng., Ph.D, Ketua Prodi Teknik Sipil, Universitas Widyatama (depan kiri)
“Alhamdulillah sudah dapat kami selesaikan pada bulan Desember 2021. Alat PEDAS Level 1 ini dapat mengukur kedalaman sungai dari atas jembatan dengan tinggi kurang lebih 20 meter dan bisa dilakukan hanya oleh 1 orang petugas,” kata Raden Herdian Bayu Ash Siddiq.
“Output dari alat PEDAS level 1 ini adalah elevasi dasar sungai dalam Mdpl dan kedalamannya dalam satuan sentimeter (cm) terukur dari level muka air,” imbuhnya.

Sementara itu Dicky Arisikam, sebagai pengarah Tim Peneliti PEDAS, mengungkapkan bahwa beberapa uji coba sudah dilakukan bersama dengan PT KAI dengan hasil yang memuaskan.

Penelitian dan pembuatan Alat PEDAS Level 1 ini menghabiskan waktu sekitar 3 bulan
Penelitian dan pembuatan Alat PEDAS Level 1 ini menghabiskan waktu sekitar 3 bulan

Ia pun berharap pengembangan PEDAS Level berikutnya diharapkan akan dapat menyempurnakan fungsinya dan mempermudah petugas lapangan.

“Dari hasil uji coba, Alat PEDAS Level 1 ini sudah dapat menghasilkan kedalaman yang cukup akurat dengan rata-rata kesalahan paling besar adalah 3 cm. Untuk pengembangan berikutnya di level 2 diharapkan Alat PEDAS ini dapat lebih praktis, wireless dan dapat dikembangkan menjadi aplikasi, sehingga semakin memudahkan pemakaian petugas di lapangan,” Dicky Arisikam.

Berikut tim peneliti alat PEDAS ini terdiri dari Raden Herdian Bayu Ash Siddiq, S.T., M.T (Dosen Prodi Teknik Sipil) sebagai ketua tim peneliti, Resa Pramudita, S.Pd., M.T. (Dosen Prodi Teknik Elektro) dan Muhammad Adli Rizqulloh, S.Pd., M.T (Tenaga Ahli Elektro) sebagai anggota.

(Sumber: majalahsora.com)