Tingkatkan “Financial Statement” Industri Karet Rumahan Di Era 4.0, Dosen Akuntansi UTama Latih UMKM Kancah Guna Bangun

Peran Universitas Widyatama (UTama) perguruan tinggi swasta nomor 1 versi Webometrics, dalam membantu para pelaku usaha, terutama di tengah pandemi dan era 4.0 terus dijalankan.

Kali ini dilakukan oleh para dosen UTama dari Program Studi (Prodi) Akuntansi S1 dan D3 yang terdiri dari R. Roosaleh Laksono, T.Y, S.T., S.Si., M.E., Bunga Indah Bayunitri, S.E., M.M., Ak., CA, Ignatius Oki Dewa Brata, S.E., M.Si., Ak., CA, Remon Gunanta, S.Pd., M.Si., Ak, Sendi Gusnandar Arnan, S.E., M.M., Ak. CA, serta Yogo Heru Prayitno, S.E., M.Si., Ak., CA.

Mereka melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kancah Guna Bangun, yang bergerak pada bidang produk karet.

Tempatnya berada di Kampung BTN, Jalan Cihonje-Batukarut No.58, Wargaluyu, Kec. Arjasari, Kabupaten Bandung.

Dalam PkM itu, para dosen akuntansi UTama memberikan pengetahuan dan pelatihan akuntasi dasar, untuk memecahkan masalah “financial statement” atau laporan keuangan.

“PkM ini tujuannya untuk mengoptimalkan pelaku usaha menengah produk karet yang terkendala terhadap pengetahuan akuntansi dasar,” kata Ignatius Oki Dewa Brata, mewakili dosen lainnya, Senin (31/1/2022).
“Tujuan lainnya untuk meningkatkan marginal profit usaha mereka, dengan memperluas (ekspansi) pemasaran yang didapat setelah paham terhadap pengetahuan dan penerapan akuntansi dasar. Kegiatan PkM ini juga didukung oleh LP2M UTama,” imbuhnya.

Lebih lanjut kata Oki, sapaannya, peranan pengetahuan akuntansi dasar di era 4.0, tidak hanya sekedar meningkatkan kemampuan menghitung, mencatat dan membuat laporan keuangan saja.

“Sasaran dari pelatihan ini juga adalah bagaimana kemampuan dasar akuntansi dapat menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prisip kepuasan pelanggan,” kata Oki.

Oleh sebab itu setelah mengikuti pelatihan, diharapkan para pelaku UMKM tersebut dapat menjaring konsumen seluas-luasnya. Sekaligus bisa meningkatkan profit serta menekan biaya operasional, sehingga dapat memberikan harga yang kompetitif.

Masih kata Oki, manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut bagi pelaku UMKM yang menjadi peserta yakni menjadi tahu, dan paham akan pentingnya pengetahuan akuntansi dasar, bagi usaha mereka yang merupakan bagian dari pengelolaan organisasi bisnis.

Di samping itu dapat mempraktikkan secara langsung bagaimana penggunaan pengetahuan akuntansi dasar.

“Pelaku UMKM yang menjadi peserta dapat terinspirasi dan termotivasi untuk mempelajari dan menggunakan Pengetahuan Akuntansi dalam pengelolaan Akuntansi Dasar,” pungkas Oki.

Persaingan Industri Global di Era 4.0

Oki pun menjelaskan bahwa produksi industri saat ini, didorong oleh persaingan global dan kebutuhan akan adaptasi produksi yang cepat terhadap permintaan pasar yang selalu berubah.

Persyaratan ini hanya dapat dipenuhi oleh kemajuan radikal dalam teknologi manufaktur saat ini. Industri 4.0 merupakan pendekatan yang menjanjikan berdasarkan integrasi bisnis dan proses manufaktur, serta integrasi semua aktor dalam rantai nilai perusahaan (pemasok dan pelanggan).

Berkaitan dengan kegiatan PkM Dosen Akuntansi di UMKM (industri rumahan karet Guna Karya Bangun) juga dilatar belakangi oleh manufaktur di abad ini, serta adanya pergeseran dan perubahan besar dari versi aslinya.

Menurutnya sejak evolusi revolusi industri pertama, sektor ini telah berkembang di semua aspek, semakin banyak teknologi dalam prosesnya. Terlebih dunia barat yang menggunakan otomatisasi dan teknologi yang terintegrasi dengan komputer untuk meningkatkan manufakturnya. Sedangkan industri negara Jepang merancang metode manufaktur yang berfokus pada nilai pelanggan yang disebut “lean manufacturing”.

(Sumber: majalahsora.com)