Program Studi Teknik Industri, Universitas Widyatama (UTama), kembali melaksanakan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, dalam bentuk Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Kelurahan Margasari, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung.
Kegiatannya sendiri telah dilaksanakan, beberapa waktu ke belakang, Selasa (16/3/2021), dalam bentuk pelatihan melalui daring, kepada para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang tergabung dalam komunitas MKAB dan IKASIMA di Kota Bandung.
Mengusung tema “Penyuluhan Manajemen Resiko untuk UMKM di masa Pandemi COVID-19”.
Dr. Didit Danurochman, S.T., M.T., Dosen Prodi Teknik Industri, sebagai Ketua PkM, sekaligus pemateri dalam kegiatan tersebut.
Menurut Didit, Dalam dunia bisnis pengetahuan tentang manajemen resiko merupakan salah satu elemen penting dalam pengelolaan bisnis. Dengan pengelolaan yang baik maka sebuah lembaga bisnis akan terhindar dari kerugian bahkan kebangkrutan.
Begitu pula dengan UMKM yang belum memiliki modal yang memadai, biaya operasional yang belum maksimal, sangat rentan terhadap perubahan resiko.
Menurut Didit, resiko dapat muncul dari berbagai sumber. Di antaranya yang menjadi permasalahan adalah bagaimana cara menangani resiko tersebut.
Program Studi Teknik Industri, Universitas Widyatama (UTama), kembali melaksanakan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, dalam bentuk Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Kelurahan Margasari, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung.
Kegiatannya sendiri telah dilaksanakan, beberapa waktu ke belakang, Selasa (16/3/2021), dalam bentuk pelatihan melalui daring, kepada para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang tergabung dalam komunitas MKAB dan IKASIMA di Kota Bandung.
Mengusung tema “Penyuluhan Manajemen Resiko untuk UMKM di masa Pandemi COVID-19”.
Dr. Didit Danurochman, S.T., M.T., Dosen Prodi Teknik Industri, sebagai Ketua PkM, sekaligus pemateri dalam kegiatan tersebut.
Menurut Didit, Dalam dunia bisnis pengetahuan tentang manajemen resiko merupakan salah satu elemen penting dalam pengelolaan bisnis. Dengan pengelolaan yang baik maka sebuah lembaga bisnis akan terhindar dari kerugian bahkan kebangkrutan.
Begitu pula dengan UMKM yang belum memiliki modal yang memadai, biaya operasional yang belum maksimal, sangat rentan terhadap perubahan resiko.
Menurut Didit, resiko dapat muncul dari berbagai sumber. Di antaranya yang menjadi permasalahan adalah bagaimana cara menangani resiko tersebut.
(Sumber : majalahsora.com)