Cluster Dosen Manajemen S-1 FEB UTama Berikan Pelatihan Motivasi Berinovasi pada Petani Strawberry

SABAKOTA.ID – Minimnya pengetahuan mengenai cara pengemasan dan pendistribusian produk yang baik, menjadi salah satu topik tanya jawab peserta pelatihan Motivasi Berinovasi kelompok petani Strawberry Karanganyar Desa Sukaresmi Kec. Rancabali, Kab. Bandung.

Kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan oleh kelompok (cluster) dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Widyatama (UTama) akhir Februari lalu dengan melibatkan enam orang dosen terdiri dari Indra Taruna Anggapradja, Vina Silviani Marinda, Shendy Amelia, Anton Budi Santoso, Didi Tarmidi, dan Radea Respati. Selain itu turut serta pula dua orang dari unsur mahasiswa, Arinka Awalia dan Tiarasari Firdaus.

Pelatihan itu juga sekaligus merupakan kolaborasi program kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Cluster Dosen Prodi S-1 Manajemen FEB dengan Global Peace Foundation. Program rutin ini dilaksanakan setiap semester dengan tujuan meningkatkan kemampuan para petani dalam kelangsungan usahanya.

Kegiatan pelatihan ini juga terlaksana dengan baik berkat dukungan dan kerjasama dari Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UTama dengan harapan dapat menambah dan meningkatkan motivasi para petani dan sekaligus menambah nilai produk yang sudah ada saat ini.

Para petani strawberry di daerah tersebut selama ini sudah menghasilkan produk-produk berupa panganan kuliner olahan berbahan baku strawberry seperti dodol, selai, keripik, mie dan makanan ringan dari strawberry lainnya.

Pelatihan dibuka oleh Ryan Kurniawan selaku anggota cluster dosen, kemudian dilanjutkan pemaparan materi dan motivasi oleh Vina Silviani Marinda yang mengatakan, ada banyak keuntungan yang dapat diraih para petani apabila mereka bisa terus berinovasi dalam produk.

Vina Silviani Marinda sedang memberikan pemaparan materi.
Vina Silviani Marinda sedang memberikan pemaparan materi.

 

Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, Azulfa yang mewakili petani dan pelaku usaha banyak mengemukakan permasalahan yang terjadi dalam penanganan produknya, antara lain produk yang dipasarkan kurang tahan lama karena tidak pakai pengawet. Selainb itu produk juga sering berubah rasa terutama produk dodol dan selai, serta kesulitan untuk menjawab atau melayani konsumen.

Dalam kaitan itu Vina menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi petani dengan menunjukkan contoh-contoh bahwa kemasan produk yang baik, selain dapat mempertahankan kualitas produk tersebut juga dapat membuat produk inti jadi lebih menarik.

Mengenai manfaat yang diproleh para peserta pelatihan, perwakilan peserta mengatakan para petani dan pelaku usaha sangat membutuhkan penambahan teori dan konsep bisnis yang mudah dimengerti.

Selain itu perlu pula adanya fasilitas hubungan dengan pemerintah daerah setempat agar petani dapat menjadi penerima manfaat melalui batuan pelatihan, bantuan alat pengemas atau alat produksi karena potensi yang dimiliki sudah cukup besar.

Setelah sesi tanya jawab dan diskusi berakhir, acara pelatihan ditutup oleh ketua pelaksana cluster dosen FEB Universitas Widyatama, Indra Taruna Anggapradja yang menyampaikan kesiapan dan kesediaan Universitas Widyatama melakukan pendampingan maupun pelatihan lain di masa yang akan datang.***