Air bersih merupakan salah satu hal penting, dalam meningkatkan kualitas hidup sehat masyarakat di suatu wilayah. Namun tidak sedikit yang mendapat kendala dengan masalah ketersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci dan kakus. Tidak terkecuali warga yang berlokasi di RW 14 Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

Dosen Program Studi (Prodi) Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama (UTama), melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) selama tiga bulan, melakukan penelitian, agar air keruh dan berbau di daerah tersebut bisa tertangani oleh alat penjernih buatan mereka.

“Tiga tugas pokok dosen yaitu melakukan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam hal ini melakukan pengabdian hasil penelitian dosen, yaitu membuat alat penjernih air yang diaplikasikan kepada masyarakat,” kata Udin Komarudin, Ir., MT, Ketua Program Studi Teknik Mesin, Kamis (1/4/2021).

Selain Udin, dosen yang turut serta pada PkM itu adalah Nia Nuraeni Suryaman, S.Pd., MT, Martoni, ST., MT.,  Ida Farida, ST., MT., Heru Santoso, Ir., MM., Kresno, ST., dan berapa mahasiswa Teknik Mesin yang mewakili angkatan.

Pada kegiatan itu Prodi Teknik UTama bekerjasama dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi serta Kelompok Pengguna dan Pemanfaat Air (KP2A).

Tujuannya untuk membantu warga RW 13, Kelurahan Cibeureum, dalam mengatasi masalah air kotor, melalui mekanisme instalasi penyaringan air bersih.

Penelitian dan PkM nya dilaksanakan selama tiga bulan, dari tanggal 10 Oktober 2020 sampai tanggal 15 Januari 2021. Setelah itu mereka melakukan evaluasi dan pengawasan dari tanggal 16 Januari sampai tanggal 30 Maret 2021.

“Berdasarkan hasil evaluasi penerapan alat instalasi air bersih hasil penelitian kami, alat ini dapat mengatasi air keruh dan bau, menjadi bening dan tidak berbau. Sehingga layak untuk digunakan untuk keperluhan sehari hari. Tetapi tidak untuk diminum,” kata Udin.
Gambar c, air yang sudah melalui proses penyaringan, menjadi lebih jernih dan tidak berbau
Gambar c, air yang sudah melalui proses penyaringan, menjadi lebih jernih dan tidak berbau
“Alat penjernih air ini dapat menyuplai air bersih untuk memenuhi kebutuhan 180 KK,” kata Udin.

Pada Kegiatan PkM dan Penelitian ini, Prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik UTama dan DPKP Kota Cimahi menyerahkan satu unit instalasi penjernih air, untuk kapasitas 180 KK kepada kelompok KP2A, di Kelurahan Cibeureum, Cimahi Selatan.

(Sumber : majalahsora.com)