Program Studi (Prodi) Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa, Universitas Widyatama (UTama) Kota Bandung, beberapa waktu ke belakang, telah menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), dengan memperkenalkan berbagai keunikan “Negara Sakura” Jepang kepada 29 siswa SMAN 16 Kota Bandung.
Mengusung tema “Ayo, Kenali Keunikan Jepang”. Karena masih dalam suasana pandemi dan tidak memungkinkan untuk dilaksanakan secara tatap muka langsung, maka kegiatan itu diselenggarakan secara virtual melalui web seminar (Webinar).
Pelaksanaan PkM secara daring ini, menjadi solusi saat pandemi bagi pelaksanaan PkM yang biasanya dilaksanakan di lokasi mitra.
Hety ketua pelaksana kegiatan itu mengatakan, bahwa PkM tersebut merupakan salah satu bentuk dharma dari Tridharma Perguruan Tinggi, Prodi Bahasa Jepang.
“Kegiatan yang sudah kami laksanakan itu, merupakan salah satu cara untuk berinteraksi dengan masyarakat. Khususnya siswa SMAN 16 Kota Bandung. Sebagai bentuk kepedulian Program Studi Bahasa Jepang, terhadap masyarakat,” kata Hetty, Rabu (31/3/2021) siang.
“Meskipun dilangsungkan di tengah pandemi dan kala itu sedang ada Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Bandung, tidak menyurutkan animo siwsa SMAN 16 Kota Bandung yang turut serta,” imbuhnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa sasaran utama kegiatan PkM tersebut, yaitu siswa dari jurusan Bahasa. Agar mereka mendapatkan gambaran, tentang keunikan bahasa dan budaya Jepang.
Termasuk mengenai berbagai kesempatan dan peluang untuk pergi ke Jepang dan tinggal di sana, serta kesempatan bekerja bagi lulusan Prodi Bahasa Jepang.
Kegiatan ini kata Hety melibatkan beberapa dosen Prodi Bahasa Jepang UTama yang menjadi narasumber. Mereka adalah Aan Amalia, Dra., M.Pd., Dinda Gayatri Ranadireksa, M.A., Ph.D., Hety Nurohmah, S.S., M.Hum., Abdul Latif Jaohari, S.Pd., M.Pd, dan Felicia Aprilani, S.Hum., M.Hum.
Di samping dosen, Syahrul Falahi, Adam Syahrul Ramadhan dan Syahrul Aditya Akbar, mahasiswa D3 dan S1 Prodi Bahasa Jepang UTama, turut serta membantu kegiatan tersebut.
Hety pun menjelaskan antusias para peserta. Menurutnya para peserta mengikuti kegiatan dengan penuh semangat dalam menggali informasi tentang “kejepangan”. Hal itu mengacu kepada hasil kuesioner PkM di SMAN 16. Paling tertarik para peserta menggali peluang bekerja di Jepang.
“Hasil kegiatan PkM ini membuktikan bahwa efektifitas tetap bisa dicapai. Melihat animo peserta secara interaktif mengajukan berbagai pertanyaan saat pelaksanaan kegiatan, melihat dari hasil kuesioner,” pungkasnya.
(Sumber : majalahsora.com)
