800 Peserta Ikuti Seminar Marketing Kerjasama INKOPA Widyatama dengan Mark Plus dan PT Erlangga

Inovasi & Korporasi Akademik (INKOPA) Widyatama bekerjasama dengan Markplus dan PT Erlangga sukses menyelenggarakan seminar marketing dengan tema “Menuju SDGs, Gen-Z, dan Metaverse” di gedung GSG Kampus Universitas Widyatama, Bandung, Sabtu lalu. Seminar diselenggarakan dengan maksud mengajak seluruh insan pendidikan dan professional Indonesia dapat lebih mengembangkan kreativitas, inovasi, kewirausahaan, marketing dan kepemimpinan (CI-EL). Materi seminar tersebut juga dinilai penting untuk diketahui peserta bagaimana CI-EL menggantikan cara-cara lama yang lebih mengedepankan produktivitas, perbaikan, profesionalisme, dan manajemen (PI-PM).

Perubahan cara itu bertujuan agar pelaku usaha bisa memiliki keunggulan bersaing dalam menghadapi era pemasaran baru di tahun 2030. Seminar marketing ini dihadiri lebih kurang 800 peserta terdiri dari mahasiswa Widyatama baik program S3. S2 maupun S1 serta peserta eksternal (ASN), Perusahaan industry, Perbankan serta SMA/SMK). Bertindak selaku narasumber pada seminar itu Hermawan Kartajaya selaku founder dan chairman dari M Corp dengan moderator Prof. Dr. Zulganef, Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Widyatama.

Dalam pemaparannya, Hermawan Kartajaya menyampaikan tahun 2024 semua pihak harus menjadi penggerak ekonomi termasuk Widyatama, yaitu bahwa marketing sesungguhnya seb uah kemampuan mengimpelementasikan strategi, taktik dan value.

Masa depan tidak bisa distop alias unstoppable dan tidak ada siapa pun yang mampu menghentikannya. Oleh karena itu, pemasar harus menyiapkan strategi adaptif untuk menghadapinya, khususnya untuk masa paling dekat, yakni tahun 2030. Menurut Hermawan, tahun 2024, pemasar tidak boleh terjebak hanya memikirkan politik – mengingat politik sebagai pilihan masing-masing – tetapi harus memikirkan juga strategi keberlanjutan dan imersif. Keberlanjutan ini mengacu pada SDGs yang terdiri dari lima pilar, yakni People, Planet, Prosperity, Peace, dan Partnership.

Sekarang banyak merek besar sudah mengarah pada prinsip-prinsip SDGs. Oleh karena itu, merek-merek kecil termasuk UKM sebaiknya juga mulai mengarahkan diri ke sana. Hermawan berpesan, jangan menunggu menjadi besar dulu dan baru ikut SDGs karena ini merupakan syarat keberlangsungan usaha di masa mendatang. Kesadaran ini pun sudah mulai terjadi di kalangan masyarakat konsumen, terutama generasi Z yang peduli pada keberlanjutan tersebut.

“Bila kita tidak peduli pada green dan impact, tidak seorang pun akan peduli pada bisnis dan produk Anda. Tidak seorang pun akan melakukan investasi pada bisnis Anda, dan bahkan konsumen juga tak akan membeli produk bila perusahaan tidak peduli pada green dan impact, Jelas Hermawan.

Dia menambahkan, “Itu artinya, kalau kita tidak SDGs, kita akan ditinggalkan oleh para stakeholder utama.” Hermawan menegaskan bahwa manusia harus bisa mengontrol teknologi. Bila tidak dikontrol, teknologi akan berpotensi menimbulkan kerusakan. “Jangan menolak teknologi. Namun, teknologi harus dikontrol untuk kebaikan,” pintanya. Hermawan Kartajaya, memprediksi ada 3 tren utama yang akan memainkan peran penting di panggung pemasaran Indonesia: Sustainable Development Goals (SDGs), Generasi Z, dan Teknologi Metaverse.

Interaksi ketiga isu inilah yang akan menjadi pendorong era baru pemasaran ditahun 2030. Di dalam paparannya, Hermawan mengingatkan ada konsep 12C sebagai transformasi dan 9 elemen pemasaran yang telah digunakan Sementara itu Ketua Pengurus Yayasan Widyatama, Roeahartono Roespinoedji pada sambutan acara seminar tersebut menyatakan, acara ini merupakan kesempatan yang bagus buat mahasiswa yang dapat belajar di luar kelas sesuai dengan spirit merdeka belajar, mengupgrade diri menambah pengeahuan dan memperkuat kredensial mereka.

Disebutkan, tema seminar ini juga sangat relevan dengan dunia pendidikan tinggi dimana dituntut untuk berinovasi menciptakan metode-metode marketing dalam memaksimalkan penerimaan mahasiswa baru.

Kedepan Roeshartono berharap agar kerjasama INKOPA dengan PT Erlangga dasn MCrop dapat lebih erat dan lebih besar lagi serta dapat menghadirkan tema-tema dengan kekinian yang relevan. Dalam pada itu Prof. Dr. Dadang Suganda, Rektor Universitas Widyatama menyampaikan bahwa dunia bisnis berubah dengan dratis dikarenakan perkembangan ilmu dan teknologi sangat pesat juga akibat kondisi real di masyarakat dan di dunia serta adanya perubahan–perubahan yang sangat luar biasa.

Rektor Universitas Widyatama berharap seminar ini bisa mengidentifikasi fenomena pemasaran yang akan terjadi di tahun 2030 serta mengenal strategi taktik dan nilai pemasaran baru.

Sedangkan Dr. Keni Kaniawati selaku Kepala INKOPA mengatakan, seminar marketing menawarkan pengenalan dunia marketing kepada peserta, agar bisa lebih mengembangkan setiap potensinya serta siap menjadi Generasi Z yang andal di tahun 2030.

Diharapkan, tidak ada lagi gegar budaya atau gagap teknologi karena semua konsep pemasaran di masa mendatang dikupas sepenuhnya dalam seminar tersebut. Selain itu seminar juga diharapkan dapat terus memotivasi para para pelaku UMKM/start up/Entrepreneur agar lebih berkembang dan berlomba di pasar nasional maupun internasional, terutama mendorong mereka untuk berambisi membawa nama baik produk-produk lokal ke tingkat global.***

(Keni Kaniawati, 2024) Sumber : https://cirebon.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-047818272/800-peserta-ikuti-seminar-marketing-kerjasama-inkopa-widyatama-dengan-mark-plus-dan-pt-erlangga