Setelah Dilantik Menjadi Pengurus Kwarda, Djoko Roespinoedji Akan Menumbuhkan UKM Pramuka Di Perguruan Tinggi

Hari Pahlawan Nasional
Hari Pahlawan Nasional

Atalia Ridwan Kamil resmi dilantik menjadi Ketua Kwartir Daerah Jawa Barat (Kwarda Jabar) beserta jajaran pengurus Kwarda Jabar masa bakti 2020-2025, termasuk Djoko Roespinoedji, Ketua Yayasan Widyatama sebagai Wakil Bendaharanya.

Mereka dilantik oleh Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) di Youth Center Arcamanik, Kota Bandung, bertepatan dengan hari Pahlawan Nasional, Selasa (10/11/2020) sore.

Menurut Deni Nurdyana, Ketua Panitia Pelantikan, Hari Pahlawan dipilih sebagai tanggal pelantikan karena semangat yang terkandung pada hari nasional itu senapas dengan jiwa kepanduan.

Pada kegiatan pelantikan itu, dilangsungkan dua sesi pelantikan, secara berurutan.

Sesi pertama pelantikan jajaran mabida oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Mabida berisi para pejabat eselon II Pemerintah Daerah Provinsi Jabar, unsur Forkopimda, serta lembaga lain.

Dalam musyawarah daerah di Kota Bogor tanggal 6-7 Oktober, Atalia terpilih sebagai Ketua Kwarda baru, menggantikan Dede Yusuf yang telah menjabat dua periode. Atalia adalah pucuk pimpinan Kwarda Jabar ke-13 dan perempuan pertama yang menjadi Ketua Kwarda.

Perlu diketahui di tahun 2017, Jabar pernah mencatat sebagai provinsi dengan anggota pramuka terbesar di Indonesia.

Kala itu tercatat sekitar 6,1 juta anggota pramuka tersebar di 27 kwartir cabang. Sekitar 5,8 juta anggota merupakan siswa sekolah, dan 323 ribu anggota dewasa.

Namun kini anggotanya ada 4,5 juta orang. Oleh sebab itu Atalia bertekad mengembalikan gerakan pramuka di Jabar menjadi yang terdepan di Indonesia.  Kehadirannya harus benar- benar dirasakan masyarakat terutama saat pandemi COVID-19.

Ada enam misi Pramuka Jabar Juara Lahir Batin, yang dicanangkan, pertama memperkuat marwah pramuka pembentukan karakter, akhlak, dan budi pekerti. Kedua, inventarisasi dan optimalisasi aset pramuka. Ketiga, internalisasi semangat silih asih, asah, asuh dengan mengedepankan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi.

Keempat, adaptasi gerakan pramuka pada situasi kekinian. Kelima, meningkatkan kolaborasi dengan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintahan, serta media. Keenam, berperan aktif menjawab masalah bangsa.

Sementara itu berkaitan dengan Wakil Bendahara Kwarda Jabar, Djoko Roespinoedji, kepada majalahsora.com, ia mengemukakan, dirinya berkewajiban memberikan kontribusi dalam mendirikan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Pramuka di Universitas Widyatama.

Di samping itu Djoko yang juga Bendahara Asosiasi Badan Pengelola Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPTSI) Jabar dan pusat, akan menularkan kepada perguruan tinggi lainnya untuk mendirikan UKM Pramuka di masing-masing kampus yang ada di Jabar.

“Alhamdulillah saya beserta jajaran lainnya telah dilantik menjadi pengurus Kwarda Jabar periode 2020-2025. Saya diminta oleh tokoh-tokoh Pramuka Jabar untuk membantu Bu Atalia Kamil, Ketua Kwarda Jabar, agar Pramuka di perguruan tinggi memiliki peran penting di masyarakat, insya Alloh hal itu akan dioptimalkan,” kata Djoko, Selasa (11/11/2020) sore.

Peran strategis Pramuka di kampus, menurut Djoko sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

Setelah banyak berdirinya UKM Pramuka di kampus-kampus, ke depan harus menjadi agen perubahan bagi masyarakat melalui kemampuan intelektualnya karena memiliki ciri khusus dan berbeda dengan Pramuka komunitas atau teritorial yang lainnya.

Karena menurut Djoko Pramuka kampus perannya menitik beratkan kepada problem solver masyarakat dan sebagai agen penggerak pembangunan.

“Misi tersebut sesuai dengan konsep tribina dalam pendidikan kepramukaan, yakni bina diri yakni meningkatkan skill, bina satuan yaitu mengelola kader satuan Pramuka, dan bina masyarakat adalah berbakti kepada masyarakat,” pungkasnya.

(Sumber: majalahsora.com, Kota Bandung)