Relevansi Pendidikan Terhadap Dunia Kerja

Pengangguran dari lulusan merupakan hal yang harus diantisipasi setiap lembaga pendidikan. Salah satu upaya upaya untuk itu harus ada relevansi antara pendidikan dengan kondisi dunia kerja yang terus mengalami perkembangan. Hal itu membuat Universitas Widyatama (Utama) berupaya terus menerus melakukan peyesuaian dan membuka diri  akan perkembangan dunia kerja terhadap pendidikan yang diterapkan. Hal tersebut dikemukakan Rektor Universitas Widyatama, Dr. Mame S. Sutoko, Ir. DEA.

“Meningkatnya peran human capital dalam sebuah organisasi yang semakin strategis , telah mendorong organisasi untuk memperoleh manusia bersumber daya dengan standar kompetensi yang jelas dan kredibel. Untuk itu diperlukan proses pembelajaran yang kredibel berbasis sertifikasi untuk meningkatkan kompetensi lulusan Widyatama,” papar Mame. Sejak September 2008, Utama menerapkan SAP (System, Application, Product in Data Processing), suatu sistem terpadu dari ERP (Enterprise Resource Planning) yang digunakan untuk menjalankan fungsi-fungsi perusahaan (multi fungsi) seperti sales, procurement, production, warehouse, accounting, payroll and human resourced. Pengguna SAP di dunia hingga tahun 2008, lebih dari 82 ribu perusahaan di 120 negara, atau tidak kurang dari 18 juta user. Oleh karena itu, program sertifikasi berskala internasipnal ini diberlakukan bagi para dosen dan mahasiswa. Dalam satu tahun program ini berjalan, sebanyak 36 sertifikat telah dimiliki oleh dosen-dosen Utama. Pada tahun 2009/2010 jumlah dosen yang memiliki sertifikat akan terus ditingkatkan mencapai 80 sertifikat SAP. Para mahasiswa yang mengikuti program sertifikasi ini, diharapkan bisa lebih percaya diri dan memiliki kompetensi berskala internasional.

Proses evaluasi hasil pembelajaran SAP dilakukan oleh Edugate sebagai lembaga representasi SAP Indonesia. Mulai dari penentuan apakah seorang peserta dianggap lulus (pass) atau gagal (fail). Evaluasi dilakukan secara on-line. Bagi mahasiswa yang gagal ujian sertifikasi, masih diberikan kesempatan untuk dua kali remedial. Bila tidak juga lulus, maka mahasiswa harus kembali mengikuti kuliah SAP. Menurut Penyelenggaran University Partnership Program SAP, Edugate, peserta sertifikasi SAP untuk mahasiswa di Widyatama merupakan yang terbesar diantara 15 perguruan tinggi di Indonesia.

Raih ISO Manajemen Mutu

Secara kelembagaan, Utama juga terus meningkatkan kompetensinya. Sejak tahun 2003, Universitas Widyatama telah meraih Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2000. Setiap tiga tahun sekali diperbaharui dengan mengikuti standar terbaru. Dan saat ini telah diperbaharui menjadi ISO 9001:2008.

“Pencapaian ini telah meialui proses panjang yang dirintis sejak 1999, saat periode penggabungan sekolahi tinggi. Persiapan yang dilakukan diantaranya dengan mengubah budaya universitas.yang asalnya kurang fokus dan standarisasi antar fakultas yang berbeda-beda, sekarang secara keseluruhan sama”,  ujar Tanti Irawati M., S.E., M.M., Kepala Pusat Pengendalian Mutu Utama.

Tanti juga menambahkan, dalam mempertahankan ISO ini, pihak universitas terus mengembangkan dan menggabungkan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa. Kebijakan mutu di Utama adalah selalu berupaya untuk menghasilkan lulusan yang profesionai dengan keunggulan dan daya saing dalam business dan commerce, yang dibangun dalam suasana friendly campus, dan selalu mengembangkan diri dalam masyarakat global.

Sebagai bagian dari komitmennya, Utama juga memiliki unit tersendiri yang menangani sistem penjaminan mutu yaitu Pusat Pengendali Mutu Widyatama (PMW). Secara rutin menjaga kualitas melalur proses audit mutu internal di setiap unit sebanyak tiga kali setahun. Beberapa proses yang diaudit, diantaranya keberadaan prosedur (ada/tidak ada), kesesuaian pelaksanaan prosedur (sesuai/tidak sesuai), kesesuaian integrasi sistem, serta pengerucutan unit-unit menjadi satu tujuan bersama di Utama. Pengelola audit menerapkan sistem “SADA” yaitu Sentralisasi Administrasi, Desentralisasi Akademik.

Kegiatan penjaminan mutu yang terus menerus dilakukan Utama adalah:

  1. akreditasi untuk mengontrol dan mengaudit mutu pendidikan tinggi secara eksternal,
  2. Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED) yang terkait dengan perpanjangan ijin operasional,
  3. penjaminan mutu meialui penerapan ISO 9001:2008, dan
  4. International Association of Universities sehingga tercantum dalam international handbook of universities.

Mame memaparkan bahwa Utama rnenerapkan ISO karena ISO sistem yang Sudah established di banyak negara sehingga sesuai standar internasional. Bicara target ke depan, Utama akan melakukan digitalisasi kampus. Hal ini menjadi kompetensi inti untuk mahasiswa sehingga menjadi penunjang dalam bidang apapun, mengingat banyaknya perusahaan-perusahaan sudah computer base. Salah satunya hal yang akan ditempuh yaitu e-learning, learning management system di komputer. (AE-03/ Pikiran Rakyat)***