Muhasabah Akhir Tahun 2015

Rabu (30/12) bertempat di ruang rapat Yayasan Widyatama, Badan Pembina dan Badan Pengurus Yayasan Widyatama beserta jajarannya telah menyelenggarakan Muhasabah. Dibuka tepat pukul. 08.00 WIB oleh Bapak T.Ontowiryo Abdoelkadir, Ketua Badan Pengurus Yayasan Widyatama, menyampaikan tujuan manfaat muhasabah diri di dalam Islam perlu untuk diketahui dan juga dipahami dengan baik oleh umat islam itu sendiri. Karena bila dijalankan dengan baik akan hakekat arti makna sesungguhnya dari muhasabah akan banyak manfaat yang akan diperoleh oleh manusia itu sendiri baik untuk kehidupan dunia dan akheratnya kelak.

Ibu Judiestiaty Ontowiryo, pemberi tausiah, menyampaikan Muhasabah berasal dari kata hasiba yahsabu hisab, yang artinya secara etimologis adalah melakukan perhitungan. Dalam terminologi syar’i, makna definisi pengertian muhasabah adalah sebuah upaya evaluasi diri terhadap kebaikan dan keburukan dalam semua aspeknya (https://id.wiktionary.org/wiki/muhasabah).

Ada beberapa manfaat faedah tujuan serta keutamaan keistimewaan dari muhasabah bagi setiap orang yang beriman yaitu :

  1. Dengan bermuhasabah diri, maka diri setiap muslim akan bisa mengetahui akan aib serta kekurangan dirinya sendiri. Baik itu dalam hal amalan ibadah, kegiatan yang memberikan manfaat untuk banyak manusia. Sehingga dengan demikian akan bisa memperbaiki diri apa-apa yang dirasa kurang pada dirinya.
  2. Dalam hal ibadah, kita akan semakin tahu akan hak kewajiban kita sebagai seorang hambaNya dan terus memperbaiki diri dan mengetahui hakekat ibadah bahwasannya manfaat hikmah ibadah adalah demi kepentingan diri kita sendiri. Bukan demi kepentingan Allah Ta’ala. Karena kita lah manusia yang lemah dan penuh dosa yang memerlukan akan pengampunan dosa-dosa kita yang banyak.
  3. Mengetahui akan segala sesuatu baik itu kecil maupun besar atas apa yang kita lakukan di dunia ini, akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akherat. Inilah salah satu hikmah muhasabah dalam diri setiap manusia.
  4. Membenci hawa nafsu dan mewaspadainya. Dan senantiasa melaksanakan amal ibadah serta ketaatan dan menjauhi segala hal yang berbau kemaksiatan, agar menjadi ringan hisab di hari akhirat kelak.

 

Muhasabah ditutup oleh Ibu Sri Lestari Adriani, Ketua Badan Pembina Yayasan Widyatama, untuk tundukkanlah diri agar patuh melaksanakan semua perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya karena dengan cara inilah hisab akan ringan di  hari akhir.

Marilah kita bergegas melaksanakan hakikat muhasabah yaitu dengan mengerjakan semua perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya, agar di akhirat kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang hisabnya ringan. Wallahu a’lam bish-shawab.