Mengembangkan Behavioristic dan Life Skill Anak Disabilitas Melalui Seni dan Desain

Art Therapy Center Widyatama didirikan sebagai wadah yang konkrit bagi sumbangsih keilmuan serta peran serta penanganan para penyandang disabilitas. Metode terapi yang diterapkan Art Therapy Center (ATC) Widyatama bertujuan mengembangkan behavioristic dan life skill anak-anak disabilitas.

Direktur ATC Widyatama Dr. Anne Nurfarina, MSn mengungkap, di satu sisi anak-anak penyandang autis tiap tahun terus meningkat jumlahnya. Pada 2007 tercatat, dari 100 kelahiran terdapat seorang anak autis. Studi pada 2013 menunjukkan, dari 50 kelahiran didapati ada seorang anak autis. Sejumlah alasan di atas menjadi dasar bagi Yayasan Widyatama dan Fakultas Desain Komunikasi Visual (FDKV) Universitas Widyatama, mendirikan ATC Widyatama.

Organisasi ini, jelas Anne, bergerak di bidang pengembangan terapi bagi siswa ABK (anak berkebutuhan khusus) berbasis seni dan desain, sekaligus pengembangan keilmuan media terapi berbasis audio, visual, serta gerak. “Metode yang diterapkan di ATC Widyatama bukan untuk penyembuhan, melainkan untuk mengembangkan behavioristic dan life skill siswa ABK melalui seni dan desain. Metode yang kami gunakan yaitu metode sensasi sebagai pintu masuk mengetahui keminatan siswa,” jelas Anne Nurfarina.

Anne menegaskan, ATC Widyatama menjadi organisasi pertama di Indonesia di mana keilmuan seni dan desain diimplementasi dalam wilayah terapi bagi penyandang disabilitas. Pendirian ATC Widyatama sekaligus representasi kepedulian Yayasan Widyatama yang dirintis Almarhum Prof Dr Hj Koesbandijah Abdoel Kadir MSi Ak, CA terhadap pendidikan anak bangsa, termasuk bagi penyandang disabilitas.

Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) dengan manajemen profesional yang diterapkan ATC Widyatama diharapkan dapat menjaga keberlanjutan pendidikan yang konkret bagi penyandang disabilitas. Anak-anak penyandang disabilitas ini, kata Anne, berhak untuk memeroleh bekal ilmu dan keterampilan bermanfaat bagi kehidupannya. Tidak sekadar menghapal, mengisi Lembar Kerja Siswa (LKS) atau keterampilan sekadarnya.

“Konsep ATC Widyatama adalah pendidikan vokasi, di mana penyandang disabilitas diarahkan untuk mampu berkarya, memahami manajemen sederhana, dan mempunyai mental entrepreneur,” papar Anne yang juga Dekan FDKV Universitas Widyatama ini.

FDKV Universitas Widyatama menaungi Program Studi D4 Desain Grafis dan D3 Multimedia yang merupakan buah dari cita-cita untuk menyelenggarakan dan melahirkan desainer grafis dan insan kreatif bidang multimedia jalur keprofesian untuk menjawab kebutuhan industri kreatif.

D4 Desain Grafis Widyatama menghasilkan lulusan sebagai Brand Identity, Corporate Identity, Logo, Brand Strategy Consultant, Campaign Design, Advertising, Sign System Design, Exhibition Design, Museum Design, Packaging Design, Web Design, User Interface Design, Promotional Design, Merchandise Design, dan masih banyak lagi.

Sementara itu D3 Multimedia Widyatama menghasilkan lulusan sebagai 3D Artist, Animator, Web Designer, Video Editor, Visual Jockey, Game Artist, Visual Graphic Artist, Digital Painter, Video Clip Maker, serta divisi-divisi kreatif dalam industri periklanan dan pertelevisian.