Launching Art therapy Center Universitas Widyatama

Art Therapy Center Widyatama didirikan sebagai representasi kepedulian Yayasan Widyatama yang dirintis oleh Ibu Koesbandrijah pendiri Yayasan Widyatama terhadap pendidikan bagi anak bangsa, termasuk penyandang disabilitas di Indonesia yang semakin hari semakin tajam jumlahnya. Selain itu, Art Therapy Center Widyatama merupakan dedikasi ilmu Seni dan Desain, selama lebih dari 5 tahun penelitian dilakukan oleh Dr.Anne Nurfarina, S.Sn.,M.Sn. (Dekan Fakultas Desain Komunikasi Visual Universitas Widyatama), ditemukan Metode Sensasi yakni metode stimuasi sensori berbasis kreatif dan stimulus bentukan yang merupakan aspek-aspek dalam seni, yakni audio, visual, motorik.

Art Therapy Center (ATC) Widyatama konsepnya memang CSR, namun manajemennya professional, artinya volunteer diperlukan profesional sehingga mereka dapat menghidupi dirinya sendiri. Selain itu, konsep subsidi silang diberlakukan antara siswa dari keluarga mampu secara ekonomi  dan yang tidak. Diharapkan, konsep ini dapat menjaga sustainability pendidikan yang konkrit bagi para penyandang disabilitas. Konkrit dalam arti, bahwa mereka berhak dibekali ilmu yang bermanfaat bagi kehidupannya, tidak sekedar menghapal, mengisi LKS atau keterampilan sekedarnya. Tidak menggunakan pola pembelajaran nasional karena konsepnya abstrak. Konsep ATC adalah pendidikan vokasi, dimana penyandang disabilitas mampu berkarya, memahami manajemen sederhana dan mempunyai mental entrepreneur.

Art Therapy Center Widyatama salah satu divisinya adalah Media Therapy, divisi yang mengembangkan alat – alat untuk membantu Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) berkomunikasi melalui pendekatan seni. Salah satu karya yang sedang dikembangkan bersama dengan Program Studi Multimedia Fakultas Desain Komunikasi Universitas Widyatama adalah Therapen. Alat gambar dengan konsep stimulus bicara. Sebelumnya, DKV hanya berbicara konten, namun sekarang aplikasinya pun telah mampu dibangun sendiri oleh mahasiswa Fakultas Desain Komunkasi Widyatama.