“Negara Sakura” Jepang selalu menjadi daya tarik bagi masyarakat dunia untuk digali informasinya, karena keunikan budaya, industri otomotif, ekonomi yang kuat, kemajuan dan lainnya.

Diketahui negara tersebut kini sedang menyelenggarakan event internasional empat tahunan, yaitu Olimpiade musim panas yang diselenggarakan di Tokyo dari tanggal 23 Juli-8 Agustus 2021.

Terkait dengan negara Jepang, Program Studi (Prodi) Bahasa Jepang Universitas Widyatama, baru-baru ini melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SMA Taruna Bakti Kota Bandung.

Dinda Ranadireksa, Ph.D., sebagai Ketua Pelaksana PKM tersebut memaparkan, bahwa dosen Prodi Bahasa Jepang UTama, memberikan berbagai informasi mengenai “Kejepangan”, meliputi bahasa, budaya, kesempatan ke Jepang, prospek kerja lulusan Prodi Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa, Universitas Widyatama dan kehidupan di Jepang.

Dilangsungkan melalui web seminar, Sabtu (24/7/2021). Kegiatannya sendiri diikuti oleh sekitar 151 peserta, terdiri dari guru, siswa SMA Taruna Bakti dan lainnya.

Saat ditanya antusias para peserta, Dinda mengungkapkan bahwa para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan itu.

“Mereka umumnya menanyakan mengenai budaya, tentang kehidupan di Jepang, karakter orang Jepang. Adapula yang menanyakan arubato yaitu kerja paruh waktu,” kata Dinda, yang pernah menjadi Ketua Program Studi S-1, Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa, UTama selama satu periode (2017-2021).

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa arubato dapat diikuti oleh pelajar atau mahasiswa di Jepang, baik orang Jepang sendiri maupun orang asing.

Bidangnya beraneka ragam dari mulai mencuci piring, bekerja sebagai penjaga kasir di mini market, bekerja di kantor pos, mengajar bahasa, ataupun menjadi juru bahasa/penerjemah.

Arubato umumnya dibayar sekitar 850-900 Yen per-jam. Namun untuk yang mengajar, dibayar lebih tinggi, sekitar 2500-3000 Yen per-jam. Dalam sepekan maksimal bekerja selama 20 jam.

“Kami juga sampaikan informasi dari pemateri dan pertanyaan kuis dengan ringan agar mereka juga tidak bosan. Mereka tambah semangat lagi karena setiap yang berhasil menjawab diberi hadiah uang elektronik senilai Rp 100 ribu. Contoh pertanyaannya, seperti singkatan dari Universitas Widyatama. Jawabannya macam-macam, sekalian promosi,” kata Dinda, Senin (26/7/2021).

Dinda yang menyampaikan materi “Kehidupan di Jepang”, pernah tinggal di “Negara Sakura” selama sepuluh tahun. Sehingga dia paham betul terhadap kebiasaan dan kehidupan di Jepang.

Tahun 1998-1999 dirinya pernah mengikuti exchange student di Universitas Rikkyo. Lalu tahun 2005-2006 mengikuti Japanese Teacher Training di The Japan Foundation, Urawa. Kemudian di tahun 2006-2014 menjadi research student dan melanjutkan S2-S3 di Universitas Rikkyo.

Saat ditanya mengenai kesempatan mahasiswa Prodi Bahasa Jepang UTama bisa berangkat ke “Negeri Sakura”, kata Dinda peluang itu sangat terbuka.

“Mahasiswa kami memiliki kesempatan ke Jepang melalui program beasiswa, program pertukaran pelajar, program perlombaan, ataupun melalui program internship (pemagangan) ke Jepang yang hasilnya dapat dikonversi setibanya di tanah air,” kata Dinda.

Dirinya juga sangat bersyukur, karena kegiatan PKM di SMA Taruna Bakti berjalan lancar.

Terlebih Yayasan Taruna Bakti sangat selektif, dalam menerima perguruan tinggi yang akan melakukan kerjasama termasuk PKM.

Kegiatan serupa juga pernah dilakukan di SMAN 1 Margahayu, Kabupaten Bandung dan SMAN 16 Kota Bandung.

“Alhamdulillah, saya haturkan terima kasih kepada Ketua Yayasan Widyatama, Rektor Universitas Widyatama, Dekan Fakultas Bahasa dan rekan-rekan di Prodi D-3 dan S-1 Bahasa Jepang UTama. Begitu juga dengan Yayasan Taruna Bakti dan Kepala Sekolah SMA Taruna Bakti yang bisa bekerjasama dalam pelaksanaan PKM ini,” pungkas Dinda.

Berikut tim PKM yang turut serta Aan Amalia, M.Pd., Kaprodi D3 Bahasa Jepang, Hety Nurohmah, M.Hum., Kaprodi S1 Bahasa Jepang, Felicia Aprilani, M.Hum., A. Latif Jaohari, M.Pd., Nindy Rizky, A.Md., Nasa dan Nabilah.

(Sumber: majalahsora.com)