GM Operational PT Pindad International Logistic Bangga Terhadap Mahasiswa Universitas Widyatama

John Salale GM Operational PT Pindad International Logistic, bangga terhadap mahasiswa Universitas Widyatama (UTama) yang pernah melaksanakan magang di PT Pindad, perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersial.

Kala itu mahasiswa UTama mengikuti program magang pendampingan bersertifikat yang dilaksanakan sekitar dua tahun ke belakang, sebelum digulirkannya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Alasan dirinya bangga terhadap mahasiswa UTama yang pernah magang di PT Pindad, karena memiliki sikap dewasa, cerdas dan mudah menyesuaikan diri di lingkungan kerja PT Pindad.

“Saya katakan kepada Prof Obi, Rektor Universitas Widyatama saat melakukan silaturahmi. Secara soft skill, sosialisasi, mereka sudah bagus. Baik itu bersosialisasi dengan teman ataupun siapapun. Mahasiswa dari kampus lainnya bukan berarti tidak bagus, namun perlu dibina lagi,” kata John, Senin (29/3/2021).
“Contohnya mereka pernah saya kasih tugas untuk diselesaikan selama dua minggu. Namun saya heran dalam dua hari, mereka malah bisa menyelesaikannya dengan baik,” imbuhnya.

Kini saat digulirkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, John memberikan pembekalan secara virtual, Sabtu (27/3/2021) kepada 75 mahasiswa Fakultas Teknik UTama yang akan melakukan magang (kuliah di luar kampus) dibeberapa BUMN, perusahaan, perguruan tinggi dan lainnya.

Ada beberapa hal penting yang dipaparkan John kepada mereka. Menurutnya mahasiswa UTama harus membentuk pola karir dari sejak sekarang bukan setelah mereka lulus. Apakah mereka akan berwirausaha, menjadi pegawai negeri, bekerja di BUMN, perusahaan asing, menjadi TNI, Polri atau lainnya.

Masih kata John mereka juga harus memiliki hard skill yang mumpuni diasah dengan sempurna untuk bisa bersaing.

“Misalnya welder seorang pengelas, mengelas itu tidak hanya mengelas. Jadi produk yang kita hasilkan seperti di PT Pindad itu seperti kendaraan “Maung” dan panser “Anoa’ tidak sekedar asal mengelas ada pelatihannya,” kata John.

Namun yang paling penting, mereka harus memiliki soft skill. Hal itu mengacu kepada hasil penelitian kampus di Amerika Serikat, kemampuan hard skill 15% yang lebih penting yaitu soft skill 85%.

John Salale, SE., GM Operational PT Pindad International Logistic
John Salale, SE., GM Operational PT Pindad International Logistic
“Makanya soft skill harus ditingkatkan, oleh mahasiswa,” kata John yang pernah menangani program magang di PT Pindad.
“Kebetulan saya dari BUMN jadi saya memberikan gambaran bagaimana mereka harus mempersiapkan diri untuk bekerja di BUMN itu seperti apa. Termasuk situasi kondisinya seperti apa. Agar skill mereka lebih terasah di BUMN,” imbuhnya.

Ia menambahkan yang menentukan seorang karyawan dipromosikan dengan cepat yaitu dilihat dari sisi soft skillnya.

Soft skill yang harus dimiliki seperti berpikir kritis, cepat mengambil keputusan, memberi saran dan masukan, sering-sering berdiskusi, interaktif dalam berdiskusi, menyikapi perbedaan pendapat seperti apa. Nah itu semua yang bisa merubah atau mengatur hanya pribadi mereka sendiri,” kata John.

Termasuk dalam berperilaku di dunia kerja, masuk ke lingkungan kerja harus dibiasakan bertegur sapa dengan siapapun termasuk memperkenalkan diri.

“Karena di dunia industri atau dunia kerja masih ada yang senior. Andaikan mereka sudah tahu juga harus dibiasakan berbasa-basi, untuk meminta petunjuk atau arahan disaat mereka melakukan suatu pekerjaan yang akan dikerjakan. Meskipun sebetulnya sudah tahu tugasnya. Hal itu tidak ada pelajarannya di kampus.” kata John.

Mahasiswa UTama yang ikut program magang juga harus terus meningkatkan pengetahuan. Karena kemampuan pengetahuan yang mumpuni untuk bekerja jangan diabaikan. Menurutnya Pengetahuan tidak hanya dari dosen saja, mereka bisa mendapatkan dengan cara lain, mencari dari berbagai sumber dan berselancar di dunia maya.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Pembelajaran, Prof. Dadang Suganda, mangatakan, program magang perguruan tinggi menjadi idaman, karena para mahasiswa akan mendapatkan banyak pengalaman dan banyak kecakapan.

“Tentu saja akan menambah modal intelektual dan keterampilan bagi mahasiswa kami,” kata Prof Dadang.
Dekan Fakultas Teknik, Dr. M. Rozahi Istambul, S.Kom. M.T.
Dekan Fakultas Teknik, Dr. M. Rozahi Istambul, S.Kom. M.T.
“Kebetulan Fakultas Teknik sudah melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Pindad, United Tractors, PTDI dan perusahaan lainnya,” imbuh Prof Dadang.

Diadakannya pembekalan kepada mahasiswa magang, menurut Dadang  sangat baik dan harus dilakukan oleh setiap program studi. Karena mahasiswa juga harus diberi bekal untuk bisa melaksanakan magang dengan baik.

“Hal-hal berkaitan dengan teknis magang tentu pihak fakultas menyiapkan standar dan pedoman-pedomannya. Kemudian dengan berkaitan dengan mitra kita saya melihatnya, PT Pindad, United Tractors dan PTDI sudah profesional,” kata Dadang.
“Mereka selama ini sudah terbiasa menerima mahasiswa magang, sehingga tugas yang diberikan universitas untuk mahasiswa magang betul-betul sudah dipersiapkan dengan baik. Kami mendengar, dari pihak Pindad bagaimana menjelaskan implementasi magang apa yang mereka siapkan sangat linier dengan program kampus merdeka, baik yang digunakan oleh Dikti maupun oleh universitas,” kata Dadang.

Dirinya percaya kepada PT Pindad, United Tractors dan PTDI memberikan bekal bagi mahasiswanya kelak. Terutama bekal-bekal yang bukan menyangkut sains dan skill yang sifatnya akademis, tetapi juga berkaitan dengan soft skill.

“Pak John menguraikan soft skill yang dilaksanakan di PT Pindad. Dan itu sangat relevan dengan apa yang kami programkan. Sehingga nanti kami percaya out put dari magang ini betul-betul akan memberikan bekal kepada mahasiswa kami. Sehingga mereka memiliki modal kecerdasan yang sangat lengkap,” kata Prof Dadang.

Dari sisi substansi pihaknya sangat mengapresiasi. Prof Dadang juga berpesan kegiatan itu agar terus dilanjutkan. Ke depannya bukan hanya 75 mahasiswa saja, tetapi mahasiswa dari angkatan berikutnya (adik kelasnya).

Sedangkan dari sisi administratif, bentuk kegiatan yang sangat masif akhirnya akan mempercepat mahasiswa mendapatkan ijazah kelulusan.

Di samping itu juga, program magang ini program bersertifikat. Setelah selesai magang para mahasiswa akan mendapatkan sertifikat yang berbasis kepada kompetensi profesi yang relevan dengan dunia sekarang dan akan datang.

“Mereka akan mendapatkan dua keuntungan pertama pengalaman magang rekognisi menjadi bagian penyelesaian kurikulum. Kedua mereka akan mendapatkan sertifikat untuk menjadi modal dalam melamar pekerjaan atau menciptakan pekerjaan yang sesuai dengan jamannya,” kata Prof Dadang.

Sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Pembelajaran, dirinya memuji agresifitas Fakultas Teknik UTama dalam mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, terutama belajar mahasiswa di luar kampus.

Sementara itu Rozahi Istambul, Dekan Fakultas Teknik UTama, menambahkan, bahwa kegiatan pembekalan program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka, merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan MoA dengan 61 perusahaan, yang telah dilakukan dua minggu sebelumnya.

“Ini merupakan rangkaian dari kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Karena salah satu persyaratannya, membawa dokumen mulai dari kontrak perjanjian, lalu memberikan pembekalan kepada mahasiswa. Membuat laporan tiap minggu, selama enam bulan,” kata Rozahi.

Sehingga menurut Rozahi hasil terakhir itulah yang nantinya akan merekognisi kegiatan magang.

“Itu merupakan hasil daripada proses belajar mahasiswa di luar kampus selama satu semester. Kalau dalam satu semester ada delapan mata kuliah, maka mahasiswa yang ikut serta telah memenuhi penilaian kriteria di mata kuliah tersebut, melalui program magang di perusahaan atau dunia usaha dunia industri,” terangnya.

Adapun 75 mahasiswa Fakultas Teknik yang mengikuti kegiatan itu terdiri dari mahasiswa program studi teknik industri, teknik informatika, sistem informasi, teknik sipil, teknik elektro dan teknik mesin.

“Kegiatan itu akan dimulai pada semester genap masuk semester enam. Apabila ada mahasiswa berminat lagi, tidak menutup kemungkinan mahasiswa yang sekarang  magang ikut lagi melakukan magang selama satu semester di semester tujuh,” kata Rozahi.
“Jadi benar-benar selama satu tahun mereka belajar di luar. Mengimplementasikan kemampuan di perkuliahan, satu sisi mendapatkan pengalaman soft Skill di perusahaan. Difokuskan di sini mahasiswa kita mampu bersosialisasi dengan lingkungan kerja, pimpinan dengan relasi atau teman kerja dan sebagainya. Mahasiswa tidak hanya dibekali pengetahuan di kampus paling penting bagaimana bersosialisasi,” imbuh Rozahi.

Saat ditanya kenapa pembekalannya hanya dilakukan oleh tiga perusahaan, ia menjelaskan hal itu karena keterbatasan waktu tidak mungkin ke 61 perusahaan, semua memberikan pembekalan. Diwakili tiga perusahaan dari PT Pindad,  United Tractors dan PTDI

“Mahasiswa diberi pengetahuan saat mereka berada di dunia usaha atau industri. Mereka harus bisa menyesuaikan, beradaptasi, membangun potensinya. Karena itulah yang menjadi satu syarat mereka betul-betul dapat menggabungkan ilmu yang di dapat di kampus dan sosial di masyarakat. Makanya sangat penting pembekalan ini,” pungkas Rozahi.

(Sumber : majalahsora.com)