SOSIALISASI PROGRAM HIBAH BERBASIS INSTITUSI 2008 UTAMA

Gambaran dari evaluasi diri memberikan indikasi perlunya re-orientasi system pendidikan Widyatama ke arah peningkatan kualitas, relevansi dan daya saing lulusan melalui program perbaikan dan pengembangan yang sejalan dengan perkembangan sektor industri dan lapangan kerja. Kondisi tersebut diatas mengharuskan institusi untuk membangun keunggulan kompetitif melalui diferensiasi dan mengarahkan lulusan kearah sektor lapangan kerja yang menjanjikan pertumbuhan. Selain itu perkembangan ICT based management System di sektor industri dan dampak globalisasi mengharuskan proses belajar mengajar bertumpu pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta penguasaan bahasa Inggris untuk pembentukan kompetensi generik lulusan.1.1. Pengembangan Relevansi Akademik dengan Industri a. Tujuan :

  • Menghasilkan kurikulum berbasiskan kompetensi yang berorientasi pasar kerja dengan peningkatan pada kemampuan entrepreneurship, softskill dan sertifikasi bidang keahlian.
  • Meningkatkan kualitas lulusan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja dalam lingkup nasional maupun internasional.
  • Memfasilitasi program studi dalam meningkatkan relevansi kurikulum dengan industri.
  • Mendukung metode pembelajaran SCL (Student  Centered Learning).
  • Institusi memiliki prosedur dan panduan tertulis dan lengkap berkaitan dengan Teaching Learning System  yangsesuai dengan standar akreditasi institusi BAN-PT yang meliputi :

– Perbaikan isi kurikulum secara berkesinambungan.   – Pengembangan rencana pembelajaran dengan menekankan   pada relevansi akademik, pedoman bimbingan akademik,   penelitian serta penulisan skripsi/ tesis/disertasi dan   karya tulis lainnya (dalam hal ini Program B.1 hanya dibatasi   dalam pengembangan rencana pembelajaran).    – Monitoring pelaksanaan pedoman.

  • Terumuskannya kompetensi lulusan melalui implementasi SBTLMyang mendorong mahasiswa memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan global
  • Terpenuhinya Standar Akreditasi Institusi (Standar 9 : Sistem Pembelajaran)
  • Terlaksananya Continuous Quality Improvement.

b. Kegiatan

  • Benchmarking, dilakukan terhadap asosiasi profesi dan prodi sejenis pada perguruan tinggi level nasional  dan level Internasional baik yang sudah atau belum melakukan kerjasama dengan Universitas Widyatama.
  • Survey eksternal, yang akan memberikan rekomendasi mengenai market requirementstudi secara kuantitatif (hasil survey) dan kualitatif (hasil FGD) yang dilakukan oleh academic consultant.

– Penyusunan Kurikulum Berbasis Kompetensi. – Penyusunan Prosedur Evaluasi Kurikulum bekerjasama    dengan technical assistance – Penyusunan Pedoman Kolaborasi Kurikulum antar Prodi.- Program sertifikasi  untuk dosen dan mahasiswa.- Workshop Penyusunan Kurikulum Berbasis Kompetensi

  • Sosialisasi, dilakukan melalui forum diskusi yang diikuti oleh Prodi, dosen, dan mahasiswa.

c. Peran Dosen, Keterlibatan baik dosen tetap maupun luar biasa yaitu pada kegiatan berikut:

  • Bencmarking
  • Survey eksternal
  • Forum Group Discussion
  • Workshop Penyusunan Kurikulum Berbasis Kompetensi
  • Penyusunan Kurikulum Berbasis Kompetensi
  • Program Sertifikasi untuk pengembangan keahlian (khusus bagi dosen tetap)
  • Sosialisasi

1.2. Pengembangan Kualitas Teaching Learning dan Pendukungnya Program ini terdiri 2 aktivitas :

1.2.1. Pengembangan Kualitas Teaching Learning Universitas Widyatama  dalam upaya  meningkatkan  mutu,  sehingga diharapkan para  lulusan  dapat  memiliki  kompetensi yang kompeteitif dan adaptif,  baik dalam  memasuki  profesi entrepreneur ( employment creation )  ataupun  ( private enterprise  ), perlu adanya  penciptaan system pembelajaran yang  kompetitif  melalui program peningkatan mutu proses  belajar dan mengajar, percepatan waktu  studi serta peningkatan  kelulusan mata  kuliah.  Sesuai  dengan  tuntutan tersebut di atas, Univeritas Widyatama  perlu memiliki model pembelajaran Student Centre Learning (SCL) diharapkan  dapat meningkatkan antara  lain :

Percepatan masa studi  (rata-rata masa studi : MN: 5th, AK: 4,7th, IF: 5,7th), meningkatkan  ke lulusan mata  kuliah yang bersifat kuantitatif (MN: 30% (9MK) , AK: >20% (18MK),IF: >29% (9MK) dan meningkatkan  kompetensi lulusan  berbasis softskill.  Untuk  mewujudkan  upaya  tersebut, program PHKI Universitas Widyatama Tahun 2008 dengan  sub program

B.2.1.Pengembangan  Kualitas Teaching-Learning  memiliki berbagai rangkaian  kegiatan dengan  melibatkan  peran serta dosen tetap  dan luar biasa  dilingkungan  Universitas  Widyatama khususnya prodi Akuntansi, Manajemen dan prodi Teknik Informatika. Kegiatan  tersebut  antara  lain  sebagai  berikut :

Pelatihan/workshop penyusunan  standar  pedoman  bahan ajar  content E – learning  dan Soft Skill bagi  dosen tetap  dan luar  biasa yang akan dilaksanakan pada  tanggal 7 April – 12 April.

Pelatihan/workshop  metode  dan  media  pembelajaran  bagi  dosen tetap  dan luar  biasa.yang  akan  dilaksanakan  pada  tanggal  28 April – 3 Mei  2007 Pelatihan/workshop  pengembangan  “Softskill Based teaching  Learning Method”  bagi  dosen tetap dan  luar  biasa  yang  akan dilaksanakan pada  tanggal  30 Juni – 12 Juli.

“Teaching Grant”  bagi  dosen tetap  dan luar  biasa  sebagai  upaya mengembangkan  “Model  pembelajaran”  mencakup antara  lain : materi, alat  peraga, cara/metode pembelajaran, teaching  aids : barang  fisik/courseware/software/website  untuk mata kuliah bersifat  kuantitatif yang  memiliki tingkat  kelulusan  rendah dan terkait  luas dengan  mata  kuliah lain, akan dilaksanakan  bulan  Mei –  Nopember dan  wajib  diimplementasikan pada  semester  genap  Tahun akademik  2008/2009.

1.2.2. Pengembangan Kualitas Dosen dan Mahasiswa Guna menghasilkan lulusan yang handal, Universitas Widyatama membutuhkan dosen-dosen yang berkualitas sehingga mampu membimbing mahasiswa dengan baik. Untuk itu diperlukan dosen-dosen yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi (S2 dan S3), jabatan akademik minimal lector, memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian baik mandiri maupun berkelompok serta berkolaborasi dengan mahasiswa.  Untuk  mewujudkan  upaya  tersebut, program PHKI Universitas Widyatama Tahun 2008 dengan  sub program B.2.2.  Pengembangan Kualitas Dosen memiliki berbagai rangkaian  kegiatan dengan  melibatkan  peran serta dosen tetap  dan luar biasa  dilingkungan  Universitas  Widyatama khususnya prodi Akuntansi, Manajemen dan prodi Teknik Informatika. Kegiatan  tersebut  antara  lain  sebagai  berikut : Workshop internal untuk perumusan bidang kajian/konsentrasi program studiWorkshop penulisan karya ilmiah, proposal penelitiandan pengolahan data bagi dosen tetap.Membangun Pusat Kajian Prodi, termasuk pengadaan bahan penunjang (buku-buku (riset, statistik), software (SPSS,Mathlab,Labviews),  jurnal (Emerald)).

  • AK : dalam bentuk Pusat Konsultasi internal maupun eksternal melalui Widyatama Quantum Center (WQC) dan ruang dosen
  • MN : melalui revitalisasi Pusat Pengkajian & Penerapan Ilmu Manajemen Bisnis  (P3IMB) dan ruang  dosen
  • IF : melalui Prodi dan Pusat Kajian dan ruang dosen

d. Melaksanakan agenda penelitian e. Produktifitas Penelitian:

  • Prodi Akuntansi  : 1 karya ilmiah : 5 jumlah yang terlibat (dosen), belum terukur (mhs)
  • Prodi Manajemen: 1 karya ilmiah : 2 jumlah yang terlibat (dosen), belum terukur (mhs)
  • Prodi Informatika : 1 karya ilmiah : 2 jumlah yang terlibat (dosen), belum 1: 2 (mhs)

f. Melaksanakan agenda pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan mahasiswa g. Penugasan Studi Lanjut. Mulai dari menetapkan dosen yang lulus seleksi internal, sampai lulus seleksi di perguruan tinggi terpilih (tempat studi lanjut)  1.3 Pengembangan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris Aktivitas B.3 berfokus pada peningkatan kemampuan dosen dan mahasiswa dalam menggunakan bahasa Inggris untuk keperluan komunikasi di domain akademik, profesi, maupun sehari-hari.

Aktivitas ini terbagi menjadi dua orientasi,yaitu student-oriented dan lecturer-oriented. Student-oriented activities mencakup pelatihan bahasa seperti TOEFL dan TOEIC sebagai salah satu alternatif pengukuran kemampuan berbahasa Inggris yang juga bertaraf internasional. Pelatihan komunikasi verbal juga dicanangkan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi spontan.  Sedangkan suatu sarana belajar mandiri atau yang lebih akrab dikenal sebagai SAC didirikan untuk mendukung mahasiswa dan dosen dalam mempelajari bahasa Inggris sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar individu. Sarana tersebut dilengkapi dengan perangkat komputer berkemampuan multimedia, referensi buku dan audio-visual serta pertemuan-pertemuan rutin untuk melatih kemampuan yang sudah dipelajari.

Untuk dosen, aktivitas B.3 menyelenggarakan hibah internal bersifat kompetisi yang ditawarkan kepada dosen utuk melakukan penelitian atas metode pembelajaran matakuliah jurusan yang efektif dan menggunakan bahasa Inggris. Hasil hibah internal tersebut diharapkan dapat dijadikan model pembelajaran dalam bahasa Inggris dan dapat didiseminasi kepada dosen lainnya. Selain itu, pelatihan bahasa Inggris dalam bentuk TOEFL dan Academic Purposes juga akan dilakukan untuk memberikan dukungan kepada para dosen dalam memberikan materi kuliah dalam bahasa Inggris, membangun suasana kondusif untuk berbahasa Inggris di dalam dan luar kelas, serta melanjutkan studinya.

1.4. Pengembangan Kualitas Pembelajaran Entrepreneur dan Kewirausahaan Menciptakan suatu perguruan tinggi yang memiliki kompetensi dalam entrepreneurship atau kewirausahaan bukan merupakan hal yang mudah. Gambaran sasaran Widyatama yaitu “friendly campus for future business pro” telah mendapatkan dukungan dari Dikti dengan turunnya Hibah Kompetisi Berbasis Institusi, khususnya dalam mengembangkan “kualitas pembelajaran entrepreneurship atau kewirausahaan”, yang wujudnya tiga sasaran yang harus diciptakan untuk membawa Universitas Widyatama ke sasaran tersebut, yaitu : Dosen atau tenaga pengajar yang berkompeten, Menyediakan sarana dan fasilitas proses pembelajaran Membentuk mahasiswa yang memang bersedia untuk mengikuti proses pembelajaran menjadi entrepreneur atau wirausaha Model pengembangan entrepreneurship atau kewirausahaan perlu merujuk pada pola komprehensif di perguruan tinggi, yang antara lain memperhatikan empat faktor kritikal, yaitu :

  • Mendorong munculnya inovasi (inovation),
  • Diadakannya acara-acara yang membangkitkan minat (triggering event),
  • Upaya yang mendorong implementasi pengetahuan kewirausahaan (implementation) dan
  • Upaya yang mendorong pertumbuhan (growth)

A model of the entrepreneurial process