Dosen akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) dan Sekolah Pascasarjana (SPs) yang bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Widyatama (UTama) kembali melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) dalam bentuk program peningkatan pengelolaan usaha lanjutan, melalui pengelolaan keuangan dan inovasi produk pada entitas mikro Genki Yoghurt.

Kegiatan tersebut sudah dilaksanakan, pada tanggal 23-28 Agustus 2021, saat kebijakan PPKM Jawa-Bali pandemi COVID-19.

Ketua Klaster Abdimas UTama, Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS, membuka langsung Kegiatan tersebut, Senin (23/8/2021) secara virtual melalui video conference.

Kegiatannya dihadiri oleh Ketua Pelaksana Abdimas, Yoga Tantular Rahman, M.Si., termasuk pelaksana Abdimas yang terdiri dari dosen, mahasiswa akuntansi serta Engkos pemilik Genki Yoghurt.

Ketua Abdimas UTama, Eriana Kartadjumena, Ph.D, Ak, CSRS, mengungkapkan, bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud nyata kepedulian Dosen Akuntansi UTama, dalam upaya mempertahankan dan memajukan potensi bisnis para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Bandung. Terutama dalam menghadapi situasi sulit akibat pandemi COVID-19 yang belum berakhir.

Menurut Eriana, masalah klasik sebagian besar pelaku UMKM saat ini, yaitu minimnya permodalan, di samping itu juga buruknya pembukuan transaksi usaha yang berakibat pengelolaan keuangan yang tidak efisien.

“Hal tersebut berdampak kepada pelaku UMKM dipandang tidak layak (feasible) dalam melakukan akses kredit modal ke lembaga pembiayaan dan perbankan. Kondisi ini seringkali menghambat UMKM untuk berkembang dan memperbesar skala usahanya,” kata Eriana, Kamis (9/9/2021).

Kondisi tersebut juga dibenarkan oleh Engkos, pemilik usaha Genki Yoghurt.

Menurut Enkos usahanya yang didirikan sejak tahun 2005 memang belum memiliki pencatatatan transaksi dan pengelolaan keuangan yang baik.

Di samping itu, permasalahan keterbatasan modal usaha yang mengakibatkan kapasitas produksi usaha Genki Yoghurt juga relatif kecil.

“Kondisi tersebut diperparah oleh kondisi ekonomi yang berat dikarenakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak awal bulan Juli yang terus diperpanjang sebagai dampak pandemi COVID-19 yang belum berakhir sejak awal tahun 2020,” kata Engkos.

Usaha Genki Yoghurt berlokasi di Jalan Sindangsari 1, Gang Mekarsari 1 No 3, RT 03/RW 08, Kecamatan Antapani Wetan, Kelurahan Antapani.

Saat ini masih bisa bertahan di tengah PPKM pandemi COVID-19. Namun, akibat pandemi COVID-19 produksinya turun sampai dengan 80 %.

Kini Genki Yogurt dalam satu bulan hanya bisa merproduksi 80-100 liter yogurt. Sedangkan sebelum pandemi, usaha Genki Yoghurt dapat berproduksi mencapai 500 liter perbulan.

Untuk mempertahankan usaha sekaligus menutupi kebutuhan keluarganya, karena produksi yang turun drastis, Engkos dan rekannya mencari alternatif penghasilan tambahan berprofesi menjadi driver ojek online.

Dalam kegiatan Abdimas tersebut, para dosen akuntansi sebagai pelaksana utama dibantu mahasiswa, secara bergantian terjun langsung ke tempat usaha Genki Yoghurt, untuk melaksanakan pelatihan dan pendampingan pengelolaan dan inovasi produk dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan ketat.

Pelaksanaan Abdimas setiap kunjungan hanya dibatasi sebanyak tiga orang pelaksana dengan agenda pelatihan pengelolaan keuangan digital dan pengembangan produk serta rekomendasi harga dan strategi pemasaran usaha dalam situasi COVID 19.

Ketua Pelaksana Abdimas, Yoga Tantular Rachman, M.Si., pada saat memberikan sambutan penutupan kegiatan Abdimas, Sabtu (28/08/2021) lalu, mengungkapkan walaupun kegiatan Abdimas tersebut telah berakhir, namun dipastikan proses pendampingan, pemantauan dan evaluasi akan tetap dilakukan hingga rekomendasi perbaikan pengelolaan keuangan menjadi digital.

Termasuk inovasi produk dapat diimplementasikan dengan baik pada usaha mikro Genki Yoghurt.

Harapannya melalui kegiatan Abdimas dari Dosen Akuntansi UTama, Fakultas Ekonomi dan Busnis, usaha Genki Yoghurt dapat meningkatkan pengelolaan keuangan melalui digitalisasi pengelolaan keuangan secara konsisten dan kontinyu serta pemasaran meningkat dengan adanya inovasi produk sehingga dapat bertahan menghadapi pandemi COVID 19 dan juga PPKM.

(Sumber: majalahsora.com)