Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Lewat Ikan Hias, Peluang Ekspor Baru Terbuka di Bandung

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

BANDUNG – Cluster Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Nascent Entrepreneurship dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widyatama menggelar program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pelatihan beternak ikan hias tujuan ekspor. Acara yang menargetkan warga binaan UP2K ini diselenggarakan di Gedung Serba Guna (GSG) Kelurahan Sukapada, Kecamatan Cibeunying Kidul, pada Sabtu, 26 Juli 2025. Inisiatif ini bertujuan menciptakan wirausaha baru dengan memanfaatkan ceruk pasar ekspor yang terbukti stabil dan berkelanjutan.

Peluang Usaha Menjanjikan dengan Pasar Ekspor yang Jelas

Program ini lahir dari pengamatan jeli terhadap potensi ekonomi yang belum tergarap maksimal. Ismail Solihin, S.E., M.Si., selaku Ketua Cluster Nascent Entrepreneurship Widyatama, menjelaskan bahwa pemilihan budidaya ikan hias didasarkan pada pasarnya yang jelas. “Kami menawarkan salah satu opportunity untuk beternak ikan hias tujuan ekspor. Dipilihnya kegiatan ini karena memiliki market niche yang jelas, jadi ekspornya nanti insyaallah bisa berkelanjutan,” ungkap Ismail.

Pernyataan ini diperkuat oleh narasumber sekaligus praktisi ekspor, Elan Aprilianto, pemilik CV Gama Aquaculture. Menurutnya, prospek budidaya ikan hias sangat menjanjikan, mengingat Indonesia memiliki kekayaan hayati luar biasa dengan 4.552 jenis ikan endemik. “Sebagian besar diekspor ke berbagai negara seperti Hongkong, Singapura, Vietnam untuk pasar Asia, serta Inggris dan Swedia untuk pasar Eropa,” jelas Elan. Ia menambahkan, jenis ikan yang mudah dirawat pemula seperti Guppy dan Brushmouth memiliki nilai jual tinggi.

Sistem Kemitraan Jadi Solusi bagi Peternak Pemula

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Elan Aprilianto sebagai Owner dari CV.Gama Aquaculture sebagai narasumber pada kegiatan pelatihan budidaya ikan hias ekspor ini.

Salah satu kendala utama bagi pengusaha pemula adalah modal dan jaminan pasar. Untuk mengatasi hal ini, program pemberdayaan ekonomi masyarakat ini menawarkan skema kemitraan yang saling menguntungkan. Elan Aprilianto memaparkan model kerja sama yang ia tawarkan kepada para peserta. “Indukan kita sediakan dan peserta hanya menyiapkan tempat serta sarananya. Hasil panenan akan diambil kembali oleh saya, dengan catatan kualitas ikan bagus dan sehat,” ujarnya.

Model ini memberikan rasa aman bagi para peternak baru, karena mereka tidak perlu khawatir tentang pemasaran hasil panen. Fokus mereka adalah memastikan proses budidaya berjalan baik. Untuk tahap awal, peserta dibekali keterampilan beternak ikan jenis Guppy dan Brushmouth Albino Slayer yang perawatannya relatif mudah dan tidak memerlukan pergantian air yang terlalu sering, sehingga cocok untuk usaha skala rumahan.

Antusiasme dan Harapan Baru dari Warga Sukapada

Pelatihan ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh warga Kelurahan Sukapada. Emi, salah satu peserta, mengaku mendapatkan wawasan baru bahwa menjadi pengusaha bisa dimulai dari hal kecil. “Informasi terbaru yang saya dapatkan bahwa untuk menjadi seorang pengusaha bisa dimulai dari yang terkecil dan insyaallah itu akan saya coba beternak ikan hias ini dari rumah, dari mulai akuarium-akuarium kecil,” katanya penuh semangat.

Peserta lain, Seni, yang memiliki pengalaman beternak sebelumnya, menaruh harapan besar pada kelanjutan program ini. Ia berharap ada materi lebih mendalam mengenai penanganan risiko kematian dan penyakit ikan. “Harapan saya kedepannya mungkin materi-materinya itu jadi lebih diperdalam lagi, agar peternak mengetahui penyakitnya dan cara antisipasinya,” tutur Seni. Para peserta juga berharap adanya pendampingan berkelanjutan dari Widyatama untuk membentuk komunitas yang solid hingga benar-benar sukses.

Strategi Jangka Panjang untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berkelanjutan

Ismail Solihin menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan sesaat. Kelurahan Sukapada merupakan batch ketiga setelah sebelumnya program serupa sukses digelar di Kelurahan Padasuka dan Sukamaju. Dari dua kelurahan tersebut, sudah lahir tiga peternak baru. “Ini merupakan satu fenomena snowball. Memang di awal mungkin baru pelaku kecil-kecil, tapi kalau kita bina terus dan satukan potensinya, insyaallah ini bisa memberikan dampak yang besar,” tegasnya.

Dukungan penuh juga datang dari pemerintah setempat. Camat Cibeunying Kidul, Drs. H. Aris Rusdianto., M.Si, mengapresiasi fasilitasi dari LP2M Universitas Widyatama. “Saya ucapkan terima kasih banyak, semoga pelatihan pembibitan ikan hias ini dapat bermanfaat bagi kami seluruhnya warga Kecamatan Cibeunying Kidul,” ucapnya. Ke depan, tim Universitas Widyatama berencana membentuk koperasi khusus bagi para alumni pelatihan dan mengadakan kunjungan langsung ke lokasi peternakan untuk memberikan pengalaman nyata bagi para calon pengusaha.

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Foto bersama pada kegiatan Nascent Entrepreneur yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widyatama.