BANDUNG – Sebanyak 45 ketua Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) Universitas Widyatama resmi mengemban amanah baru setelah dilantik untuk masa bakti 2025/2026. Prosesi pelantikan yang berlangsung khidmat di Ruang Seminar Lantai 6 Gedung B pada Rabu, 23 Juli 2025, menjadi momentum penegasan kembali komitmen ORMAWA sebagai ujung tombak dalam menorehkan prestasi mahasiswa. Acara ini dihadiri oleh jajaran rektorat dan menjadi titik awal perjuangan para pemimpin muda tersebut.
Prosesi pelantikan berjalan dengan tertib dan terstruktur. Acara diawali dengan sambutan dari Wakil Rektor Bidang Akademik & Kemahasiswaan, Prof. Dr. Reiza D. Dienaputra, M.Hum., yang memberikan wejangan mendalam kepada para ketua baru. Selanjutnya, suasana menjadi lebih formal saat Kepala Bagian Minat, Bakat, Organisasi Kemahasiswaan, dan Internasionalisasi, Edi Witono, S.M., (MOS), membacakan Surat Keputusan Rektor tentang pengangkatan para ketua ORMAWA.
Kemudian, satu per satu nama ketua ORMAWA dipanggil ke depan untuk menerima amanah secara simbolis. Puncak dari komitmen mereka diwujudkan melalui penandatanganan pakta integritas, yang diwakili oleh Muhammad Rizki dari program studi Manajemen S1, selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Acara ditutup dengan pembacaan janji pengurus yang diikuti serentak oleh seluruh ketua ORMAWA yang baru dilantik, menandai kesiapan mereka untuk bekerja dan berprestasi.
Amanat Wakil Rektor Menjaga Tradisi Prestasi ORMAWA

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Reiza D. Dienaputra, M.Hum., menekankan peran krusial ORMAWA sebagai “lokomotif bagi pencapaian prestasi mahasiswa.” Beliau mengingatkan bahwa tantangan ke depan akan semakin berat, terutama dalam mempertahankan reputasi Universitas Widyatama yang berada pada level unggul di klaster dua. Universitas menaruh harapan besar agar prestasi gemilang di tahun 2024 dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan pada tahun 2025.
“Jadikan ini sebagai awal untuk menghadirkan prestasi yang membanggakan bagi almamater kita bersama. Saya sangat berharap agar ORMAWA yang dilantik hari ini dapat terus merancang kegiatan yang terukur dan berdampak di sepanjang masa jabatan,” tegas Prof. Reiza. Beliau juga mendorong para pimpinan ORMAWA untuk menerjemahkan visi misi universitas ke dalam program kerja yang nyata, terutama dalam mendukung kegiatan PKM yang menjadi parameter unggulan nasional.
Lebih lanjut, Prof. Reiza menegaskan bahwa kontribusi ORMAWA sangat vital untuk menjaga dan meningkatkan akreditasi program studi serta institusi menuju peringkat unggul. Pihak universitas, menurutnya, akan selalu memberikan dukungan maksimal terhadap setiap program kerja yang dirancang untuk membangun kualitas prestasi mahasiswa yang lebih baik.
Kolaborasi dan Dukungan Penuh untuk ORMAWA
Semangat baru ini disambut dengan antusiasme dan sedikit rasa gugup oleh para ketua terpilih. Immaculatta Gabrielle, Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) yang baru, mengungkapkan perasaannya. “Perasaan aku sih udah pasti seneng tapi di satu sisi agak ada gugupnya juga karena kan abis ini menjabat sebagai ketua MPM yah yang dimana tugasnya gak mudah. Untuk saat ini, aku ingin membuat supaya KM Utama bisa berkolaborasi dan bersatu,” ujarnya. Harapannya, seluruh ORMAWA dapat lebih mengeksplorasi kemampuan dan membawa nama Widyatama lebih berjaya.

Dukungan penuh juga datang dari Biro Kemahasiswaan. Edi Witono, S.M., (MOS), menyatakan komitmennya untuk mendukung program kerja ORMAWA yang selaras dengan visi misi universitas. “Kami dari Biro Kemahasiswaan akan selalu mendukung program kerja organisasi, terutama yang berkaitan dengan empat poin utama yaitu prestasi, kaderisasi, internasionalisasi, dan kegiatan yang dapat mengangkat citra positif Universitas Widyatama,” jelas Edi.
Sebagai penutup, Edi Witono menyampaikan pesannya kepada seluruh pimpinan yang baru. “Selamat kepada semua Organisasi Kemahasiswaan yang telah resmi dilantik hari ini. Mudah-mudahan dengan resminya dilantik, kalian bisa menjalankan amanah dari rektorat sebaik-baiknya untuk mendukung visi misi Universitas Widyatama,” pungkasnya. Pelantikan ini bukan sekadar seremonial, melainkan tonggak awal bagi para pemimpin muda untuk berkarya dan mengangkat marwah almamater di kancah yang lebih luas.
