Tim Dosen FEB Universitas Widyatama Berikan Literasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional

Berdasarkan hasil  survey  tim dosen FEB Widyatama, didapati bahwa terdapat kecenderungan kekhawatiran, kecemasan, ketakutkan dan frustasi menghadapi pandemi Covid-19.

Pandemi ini sangat berdampak pada berbagai sektor, yaitu kesehatan, perekonomian, pendidikan, pariwisata, transportasi dan masih banyak lagi. Berbagai persoalan hidup pun hadir akibat dari pandemi ini.

Guna memberi literasi kepada masyarakat mengenai program pemulihan ekonomi Nasional akibat pandemic Covid-19, FEB Universitas Widyatama menghelat webinar Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan menghadirkan narasumber Candra Fajri Ananda, selaku staf khusus Menteri Keuangan RI, dan Sotarduga Napitupulu, selaku Direktur Pengawasan OJK kepada seluruh mahasiswa S1, S2, S3, dosen dan pelaku ekonomi pada Sabtu, 19 Desember 2020.

“Di dunia pertumbuhan yang tumbuh positif hanya Tiongkok dan Vietnam. Kuncinya keluar dari dampak virus Covid19 adalah disiplin” ungkap Candra pada kurang lebih 300 peserta webinar.

“Sisi demand global sangat ditentukan oleh perkembangan kasus Covid-19, terutama di negara-negara berpenduduk terbesar seperti China, India, AS, Indonesia dan Brazil. Konsumsi global diproyeksi mulai pulih namun akan ditentukan muncul atau tidaknya second wave” tambah Candra.

Candra menjelaskan bahwa pemulihan permintaan domestik diprediksi lebih cepat dari ekonomi global. Menurut panel of Experts survey oleh UN World Tourist Organization (UNWTO) menyimpulkan bahwa pemulihan ekonomi mulai terjadi pada kuartal akhir 2020 dan semakin kokoh pada 2021 sehingga perlu optimisme yang dibangun agar mampu keluar dari pandemic ini.

Kegiatan PKM yang dimoderatori oleh Devy Mawarnie, dosen FEB Widyatama, juga menghadirkan Sotarduga Napitupulu selaku Direktur Pengawasan OJK. Sotarduga menerangkan bahwa selama ini OJK telah banyak melakukan tindakan terkait upaya pemulihan ekonomi akibat Pandemi Covid-19, terutama memberi manfaat bagi sektor riil agar dapat bertahan diantaranya relaksasi kredit. Selain itu, OJK juga mendukung program pemerintah dengan mengatur penempatan dana, likuiditas yang diberikan oleh pemerintah ke Himbara, BPD dan Lembaga Syariah serta mendukung program subsidi bunga.

Masyarakat perlu memproteksi diri dari tawaran investasi illegal yang menjanjikan keuntungan yang tidak wajar dalam waktu cepat.

Layanan konsumen OJK melalui Whatsapps 081 157 157 157 tetap berjalan seperti biasa meskipun kebijakan work from home(WFH) atau bekerja dari rumah sudah diberlakukan. Menurut Sotarduga ada tiga pertanyaan utama yang sering ditanyakan dalam layanan konsumen ini, yakni mengenai kebijakan stimulus perekonomian, lalu soal restrukturisasi, dan komplain. Konsumen dimohon untuk memahami dan bisa mengantre seiring dengan meningkatnya layanan konsumen OJK.

Selain Devy, pemateri lain yaitu Gusni, Lia Amaliwiati, Siti Komariah dan Eristi Minda menyampaikan bahwa dengan semangat optimis kita semua harus bergotong-royong dan burden sharing agar mampu bertahan sekaligus recovery sosial ekonomi.

Selalu ingat 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Karena pemulihan ekonomi sangat bergantung dengan kinerja sektor kesehatan. Kesehatan pulih, ekonomi bangkit, melindungi diri dan melindungi negeri, ucap Devy menutup webinar.