Lulusan Widyatama Terserap Pasar Kerja Asing

Lulusan Universitas Widyatama (UTama) harus mampu berkontribusi dalam kancah internasional. Pihak kampus telah menjalin banyak kerja sama dengan lembaga-lembaga di luar negeri untuk membuka jalan bagi lulusan berkiprah secara internasional. Hal itu disampaikan Rektor Universitas Widyatama Dr. H. Islahuzzaman, S.E., M.Si., Ak., CA dalam persiapan wisuda yang telah diselenggarakan sabtu (28/5) dan minggu (29/5) kemari.

Menurut beliau, saat ini lulusan yang dihasilkan UTama mencapai 14.832 orang. Tak sedikit dari jumlah tersebut yang diserap oleh pasar asing. “Namun menambah jumlah lulusan yang diserap oleh pasar asing merupakan sebuah tantangan. Saat ini, persaingan tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga dengan negara lain,”kata beliau.

Salah satu kerja sama yang telah dirintis sejak 2014 adalah dengan Kamboja. Sementara itu, implementasinya pada 2016 dengan adanya SK Bantuan Biaya Hidup untuk program Joint Degree dari Yayasan Widyatama. Kerjasama dengan Korea dan Tiongkok sudah mulai dirintis sejak tahun 2015, dan tahun 2016 ini, ditandai dengan Letter of Intent dari beberapa Program Studi (Prodi) di lingkungan UTama seperti Prodi Manajemen S1, Multimedia D3, Teknik Informatika S1, Manajemen D3 dan Desain Grafis D4.

Tahun ini, kata Islahuzzaman, dilaksanakan inisasi kerja sama dan penandatanganan kerja sama dengan institusi SEAMO SEAMOLEC yang merupaka salah satu organisasi yang bernaung di bawah Kementrian Pendidikan se-Asia Tenggara. “Sampai saat ini telah menjalin kerja sama internasional di bidang pendidikan khususnya perguruan tinggi luar negeri yang berada di 40 negara dari berasal Benua”, ujarnya.

Sementara itu, dalam wisuda UTama gelombang II ini, jumlah lulusan yang akan diwisuda mencapai 663 orang yang terdiri dari 14 program Studi. Jumlah itu terdiri atas 98 orang master, 9 orang program profesi, 532 lulusan program sarjana, dan 24 lulusan ahlimadya, dan prosesi dilaksanakan dalam dua hari. “Pelaksanaan wisuda dua hari, ditujukan untuk memberikan kenyamanan, ketertiban dan kekhidmatan kepada orang tua dan wisudawan dalam merayakan hari berbahagianya”, katanya.

Beliau mengatakan, prosesi wisuda merupakan salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan proses belajar-mengajar (perkuliahan dan ujian), di samping indikator keberhasilan lainnya, ialah terserapnya lulusannya oleh pasar kerja dalam waktu yang relatif singkat.

Di antara lulusan tersebut, kata Islahuzzaman, telah terserap oleh pasar kerja, baik di lingkungan pemerintahan termasuk BUMN/BUMD maupun perusahaan-perusahaan swasta, atau berwirausaha. Dan tidak sedikit pula yang melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

(Pikiran Rakyat, Sabtu 28 Mei 2016 Warta Pendidikan)