Dialog Ekslusif Pema Mahasiswa

Disatu sisi pemerintah harus menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) karena seandainya pemerintah tidak jadi menaikkan harga BBM maka negara akan menderita kekurangan devisa yang relatif cukup besar. Sehingga merupakan inverstasi yang merugikan untuk jangka panjang. Tetapi disisi lain, itu berarti beban ekonomi yang ditanggung rakyar makin berat seperti munculnya efek domino, naiknya harga kebutuhan pokok sehingga daya beli mereka menurun. Bagi kelompok (thehaves) ekonomi menengah ke atas, mungkin tidak teasa. Tetapi bagi mayoritas rakyat bawah, kenaikan harga BBM sama artinya dengan menyeret mereka makin dalam ke jurang ketidakberdayaan ekonomi.Demikian yang terangkum dalam acara Dialog interaktif dengan tema” Raises Oil Issue and The Effect for Our Macro Economics, yang diselenggarakan Pemerintahan Mahasiswa Universitas Widyatama (Pema Mahasiswa) pada Sabtu, 25 Februari 2006, Ruang Seminar Lantai 6 graha Widyatama, Jl. Cikutra 204 A Bandung, jam 09.00 – 12.30. Menghadirkan Kepala Cabang UPMS (Unit Pemasaran) III Bandung, Gandi Sriwidodo, Ka. Humas UPMS (Unit Pemasaran) III Bandung,  Edi Adrian. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bandung, Drs. H. Ernawan Natasapura, M.Si; Anggota DPR RI Komisi 7 (konfirmasi) ; Moderator  : Wartawan Bidang Ekonomi Tribun Jabar, Dade Syamsul Rais.