Capital Market Professional-Development Program (CMP-DP) Tingkatkan Jumlah Tenaga Profesional di Pasar Modal

Bandung (16/1) Sejak 2012, Indonesia sudah memasuki era bonus demografi. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan puncak bonus demografi akan tercapai pada periode 2028 sampai dengan 2030 dengan angka beban ketergantungan yang menyentuh nilai terendah sebesar 46,9 poin.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2013, baru sekitar seperlima penduduk Indonesia atau 21,84% atau yang memiliki kategori well literate atau melek pengetahuan keuangan. Tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap pasar modal dan tingkat utilitas produk pasar modal sendiri tercatat masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan 5 industri jasa keuangan lainnya di Indonesia.

 

Oleh karena itu, selain harus continue dan masive melakukan sosialisasi dan edukasi melalui serangkaian program kepada masyarakat, pasar modal Indonesia juga dituntut harus memiliki tenaga profesional yang kompeten, andal, dan mampu menjawab tantangan di masa depan. Adapun yang menjadi upaya dari Development Program of Capital Market Professional dalam pencapaian tenaga yang menjadi kriteria tersebut adalah melalui tes tertulis yang diadakan di Universitas Widyatama pada hari Sabtu 16 Januari 2016.

 

Dibuka oleh Bapak Tito Sulistio selaku Direktur Utama PT. Bursa Efek Indonesia dan ditayangkan langsung oleh IDX Channel, pembukaan pun ditndai dengan Bell Ceremony menandakan pelaksanaan tes tertulis dimulai.

Dengan dibukanya CMP-DP diharapkan dapat meningkatkan minat dan mengembangkan karir profesional di industri pasar modal Indonesia. CMP-DP telah disosialisasikan melalui berbagai media publikasi dan bekerjasama dengan sejumlah Universitas di Indonesia salah satunya Universitas Widyatama Bandung.

 

Program yang baru dilaksanakan pertama kali ini memiliki jumlah pelamar yang mencapai 4.200 orang dari seluruh Indonesia. Seleksi tahap awal dilakukan dengan cara menggelar tes tertulis yang dilaksanakan serentak pada 16 Januari 2016 di 20 kota di Indonesia yakni Jakarta, Balikpapan, Aceh, Bandung, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Jambi, Jayapura, Lampung, Makassar, Manado, Medan, Padang, Palembang, Pontianak, Surabaya, Semarang, Yogyakarta dan Riau.

 

Dari beberapa kota di Indonesia khususnya di Kota Bandung, UTama dipercayakan sebagai tempat penyelenggaraan test oleh CMP-DP. Dilihat dari didedikasinya dalam bidang Pendidikan Ekonomi, UTama merupakan Universitas yang memiliki eksistensi dan prestasi baik khususnya dalam mencetak insan terbaik dalam pengelolaan keuangan.

 

Calon kandidat yang lulus dalam tes tertulis akan mengikuti serangkaian tes lainnya sampai dengan terpilihnya sekitar 30 orang terbaik yang akan mengikuti 12 bulan program pengembangan dan 6 bulan on the job training. Nantinya setiap lulusan CMP-DP akan ditempatkan untuk bekerja di tiga lembaga self regulatory organization (SRO) dan afiliasinya.

Dengan semakin banyaknya ketersediaan tenaga profesional di pasar modal, diharapkan dapat semakin menumbuhkembangkan industri pasar modal dalam beberapa tahun mendatang. Sehingga mimpi pasar modal Indonesia untuk menjadi yang paling besar di kawasan Asia Tenggara maupun Asia dapat terwujud di masa depan.