450 Orang Mahasiswa mendapatkan Bawaku (Bantuan Walikota Khusus) Mahasiswa yang digelar di Universitas Widyatama

450 Orang Mahasiswa mendapatkan Bawaku (Bantuan Walikota Khusus) Mahasiswa

Sebanyak 450 orang mahasiswa asal Kota Bandung mendapatkan Bawaku mahasiswa dari pemerintah kota (pemkot) Bandung, selasa (17/7), pada acara launching dan pelatihan motivasi berprestasi program bawaku mahasiswa di Kampus Widyatama. Sebelum acara tersebut di mulai para hadirin mendapatkan motivasi dari Mario Teguh.

Acara launching dan pelatihan motivasi berprestasi program bawaku diselenggarakan di aula Universitas Widyatama yang dihadiri oleh Rektor Dr. Mame S. Sutoko, Ir. DEA dan ketua badan pengurus Yayasan Widyatama Prof. Dr. Hj. Koesbandijah, Ak. Msi. Ak, serta pimpinan rektorat dan yayasan Widyatama.

Total bantuan pemkot Bandung untuk bawaku mahasiswa sekitar 2 milyar, yang tersebar di 42 perguruan tinggi dalam dan luar negeri, dengan berbagai jurusan dan strata, masing-masing mendapatkan bantuan biaya pendidikan sekitar Rp. 2.500.000 untuk S1, Rp. 20.000.000 untuk S2, dan Rp. 25.000.000 untuk S3.

Dalam acara tersebut Dr. Dada Rosada berharap bawaku mahasiswa ini dapat membantu mahasiswa yang sedang menyelesaikan kuliahnya tetapi membutuhkan biaya.  Selain itu menurutnya diharapkan juga dengan adanya bantuan tersebut mahasiswa lebih giat lagi dan tekun lagi belajarnya, karena pendidikan ibarat kendaraan, yang dapat menjadikan kualitas hidup lebih baik lagi. Mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini banyak mahasiswa yang terbantu, ujar dada, dan berharap nanti ada perubahan, jumlah penerima bawaku akan bertambah 100 orang lagi.

Sementara itu, menurut ketua DPRD Kota Bandung Erwan Setiawan, sangat mengapresiasi program bawaku mahasiswa tersebut, “Saya sangat mengapresiasi program ini, karena dapat membantu para mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikannya,” ujarnya.

Yayat Hendayana salah seorang penerima bawaku mahasiswa, mengucapkan terima kasih, karena dengan adanya bantuan tersebut dirinya dapat melanjutkan penelitiannya. “Sebelum adanya bantuan ini, saya nyaris tidak dapat melanjutkan penelitian, tetapi setelah dibantu oleh pemerintah kota dengan program bawaku, akhirnya saya dapat melanjutkan penelitiannya,” katanya.